Thursday, October 20, 2011

A beautiful nasyed from words of Imam As Syafie



Bertapa bernilainya airmata
Gugurkanlah air mata
gugurkanlah wahai gugurkanlah
agar tidak lupa pada dosa
pada fitnah

gugurkanlah air mata
gugurkanlah wahai gugurkanlah
agar ingat pada tempat
berdiri dan berpegang

PadaMU ya Allah
Ya Ghafar, Ya Rahman, Ya Rahim
gugurkanlah air mata
gugurkanlah wahai gugurkanlah
padamkan bahang itu
sucikanlah hati ini
-Bertapa bernilainya airmata nzm2009-

Thursday, October 13, 2011

Matilah Sebelum Engkau Mati

Matilah Sebelum Engkau Mati

Engkau telah banyak menderita,
tetapi engkau masih tetap terhijab, karena
kematian itu suatu pokok yang mendasar, dan
engkau belum mencapainya.

Deritamu tidak akan berakhir sampai engkau mati:
engkau tidak dapat menjangkau atap tanpa
menyelesaikan tangga panjatan.

Walau hanya tersisa dua buah dari seratus anak-tangga,
sang pemanjat yang telah keras berjuang tetap
saja terhalang dari menjejakkan kaki di atas atap.

Walau tambang hanya kurang satu dari seratus depa,
bagaimanakah caranya air-sumur masuk ke dalam timba.

Wahai pejalan, tidak akan pernah engkau mengalami
kehancuran kapal keberadaan-diri ini, sampai
engkau meletakkan pemberat terakhir.

Ketahuilah pemberat terakhir itu sangatlah pokok,
ia bagaikan bintang yang menembus, yang muncul pada
malam hari: ia menghancurkan kapal yang penuh
ide-jahat dan kesalahan ini.

Kapal bangga-diri ini, ketika ia sepenuhnya hancur,
menjadi matahari di tengah lengkung biru al-Jannah.

Selama engkau belum mati, deritamu akan terus berkepanjangan:
engkau akan dipadamkan manakala fajar merekah,
wahai lilin dari Thiraz!

Ketahuilah, Matahari dari alam ini tetap tersembunyi
sampai bintang-bintang kita tertutup.

Gunakanlah tongkat itu kepada dirimu-sendiri:
hancurkanlah cinta-dirimu, karena mata jasmaniah ini
bagaikan sumbat pada pendengaranmu.

Engkau tengah menggunakan tongkat itu kepada dirimu-sendiri,
wahai manusia rendah: cinta-diri ini adalah bayangan dari
dirimu-sendiri dalam cermin dari tindakan-tindakan-Ku

Engkau telah melihat bayangan dari dirimu-sendiri dalam
cermin dari bentuk-Ku, dan telah meradang,
ingin menempur dirimu-sendiri,

Bagaikan singa yang terjun ke dalam sumur;
karena menyangka bayangan dirinya-sendiri adalah musuhnya.

Tidak diragukan lagi, ketiadaan (‘adam) adalah lawan
dari keberadaan (wujud), maksudnya adalah agar dari
lawannya ini, engkau memperoleh sedikit pengetahuan
tentang yang sebaliknya.

Pada saat ini tidak ada sarana yang menyebabkan diketahuinya
Tuhan, kecuali dengan penyangkalan kebalikan:
dalam kehidupan kini tiada saat yang tanpa jebakan.

Wahai pemilik kesejatian,
jika engkau menginginkan ketersingkapan-hijab al-Haqq,
pilihlah kematian dan robeklah hijab.

Bukanlah ini kematian yang kemudian membawamu
ke dalam kubur, melainkan suatu kematian berupa
transformasi jiwa, sehingga ia akan membawamu ke dalam
suatu Cahaya.

Ketika seseorang beranjak dewasa, masa kanak-kanaknya mati;
ketika dia tumbuh putih seperti orang Yunani,
ia menanggalkan celupan hitamnya yang bagaikan orang Afrika.

Ketika bumi menjadi emas, tiada tertinggal unsur kebumiannya;
ketika sedih menjadi gembira, duri kesedihan tiada tersisa.

Karenanya, Sang Mustafa bersabda: “Wahai pencari
rahasia-rahasia, jika engkau hendak melihat orang mati yang hidup,

Yang berjalan-jalan di atas bumi, seperti orang yang masih hidup,
namun dia telah mati dan jiwanya telah pergi ke al-Jannah;

Orang yang jiwanya memiliki tempat-tinggal yang tinggi saat ini,
ketika ajalnya tiba, tidaklah jiwanya dipindahkan.

Karena dia telah dipindahkan sebelum mati:
rahasia ini hanya dimengerti dengan mengalami kematian,
bukannya dengan menggunakan nalar seseorang;

Tetaplah itu sebuah pemindahan, tetapi tidak sama
dengan pemindahan jiwa-jiwa dari mereka yang rendah:
itu mirip dengan suatu perpindahan dalam hidup ini,
dari suatu tempat ke tempat lain.

Jika ada yang ingin melihat seseorang yang telah mati,
tapi masih tampak berjalan di bumi,

Biarkanlah dia memperhatikan Abu Bakar,
sang shalih, yang dengan menjadi seorang saksi yang shiddiq,
menjadi Pangeran Kebangkitan.

Dalam hidup kebumian kini, tataplah sang shiddiq,
sehingga lebih yakin lagi engkau percaya kepada Kebangkitan.”

Karena itulah, Muhammad merupakan seratus kebangkitan jiwa,
di sini dan kini; sebab terlarutkan dia dalam kematian,
dari kehilangan dan keterikatan sementara.

Ahmad itu lahir dua-kali di alam ini:
dia memanifestasi dalam seratus kebangkitan.

Mereka bertanya kepadanya mengenai Kebangkitan:
“Wahai (engkau yang adalah) Sang Kebangkitan,
berapa jauhkah jalan menuju Kebangkitan?”

Dan sering dia akan berkata, dengan kefasihan bisu:
“Adakah seseorang menanyakan (kepadaku, yang adalah)
Sang Kebangkitan, mengenai Kebangkitan?”

Oleh karenanya, Sang Rasul yang membawa kabar-kabar gembira
berkata, dengan penuh-makna: “Matilah sebelum engkau mati,
wahai jiwa-jiwa mulia,

Seperti aku telah mati sebelum mati,
dan membawa dari Sana kemasyhuran dan keterkenalan ini.”

Sebab itu, jadilah kebangkitan dan, dengan demikian,
lihatlah kebangkitan: menjadi kebangkitan adalah syarat
yang diperlukan agar dapat melihat segala sesuatu
sebagaimana adanya.

Sampai engkau menjadi hal itu,
tidaklah akan engkau ketahui dengan sempurna,
apakah hal itu terang atau gelap.

Jika engkau menjadi ‘Aql,
engkau akan mengetahui ‘Aql dengan sempurna; jika
engkau menjadi Cinta, akan engkau ketahui nyala sumbu Cinta.

Akan aku nyatakan dengan jelas bukti dari pernyataan ini,
jika ada pengertian yang tepat untuk menerimanya.

Buah-ara mudah diperoleh di sekitar sini,
jika ada burung pemakan buah-ara yang mau bertamu.

Semuanya saja, lelaki ataupun perempuan, di seluruh alam,
tiada hentinya dalam sekarat, dan tengah mati.

Anggaplah kata-kata mereka sebagai wasiat kepada anaknya,
yang disampaikan seorang ayah pada saat seperti itu.

Sehingga dengan demikian, semoga tumbuh
di hatimu pertimbangan dan belas-kasih,
supaya akar kebencian dan kecemburuan dan permusuhan
dapat tercabut.

Pandanglah sesamamu dengan cara demikian,
sehingga terbakarlah hatimu dengan belas-kasih,
bagi sekaratnya.

“Semua yang mesti datang, akan datang:”
anggaplah dia sudah datang di sini dan kini,
anggaplah sahabatmu sedang sekarat dan tengah mati.

Dan jika kehendak-kehendak yang mementingkan diri-sendiri
menghalangimu dari pandangan seperti ini,
buanglah kehendak seperti ini dari dadamu;

Dan jika engkau tidak-mampu, janganlah
terus berdiam-diri dalam keadaan tidak-mampu itu:
ketahuilah bersama dengan setiap ketidak-mampuan terdapat
Yang-Membuat-tidak-mampu.

Ketidak-mampuan itu adalah sebuah belenggu:
Dia mengikatmu dengannya, engkau harus membuka
matamu untuk menatap Dia yang mengikatkan belenggu.

Karenanya, bermohonlah dengan rendah-hati, katakanlah:
“Wahai Sang Pemandu kehidupan, sebelumnya aku merdeka,
dan kini aku terjatuh dalam keterikatan;
gerangan apakah sebabnya?

Telah lebih keras dari sebelumnya kuinjak-injakan kakiku
pada kejahatan, karena Engkaulah Sang Maha Kuasa,
dan aku senantiasa berada dalam kerugian.

Selama ini aku tuli kepada seruan-Mu:
seraya mengaku-aku diri seorang penghancur berhala,
padahal sesungguhnya aku adalah seorang pembuat berhala.

Apakah lebih pantas bagiku merenungkan tentang
karya-karya-Mu atau tentang kematian?
(Tentang kematian): Kematian itu bagaikan musim-gugur, dan
Engkau adalah (akar yang merupakan) sumber dari dedaunan.”

Telah bertahun lamanya, kematian ini memukul-mukul
genderangnya, (tetapi hanya ketika) telah terlambat telingamu
tergerak mendengarkan.

Dalam kesakitannya (manusia yang lalai) menjerit dari kedalaman
jiwanya: “Wahai, aku tengah sekarat!” Apakah baru sekarang ini
Kematian membuatmu sadar akan kehadirannya?

Tenggorokan kematian serak karena teriakan-teriakannya;
genderangnya robek karena kerasnya pukulan-pukulan
yang diterimanya.

Tetapi engkau menghancurkan dirimu-sendiri dalam
remeh-temeh: baru kini engkau menangkap rahasia kematian.
-Jalaluddin Rumi-

Thursday, July 28, 2011

Kata Bermakna



"Dengar kata hati dan bukan ego anda. Ego anda meminta anda untuk berbangga dengan kenyataan sia-sia untuk mendapatkan kemuliaan di dunia ini. Hindari dari sifat sombong dan carilah Dia dalam hati dan sanubari anda." -Sheikh Abdul Kadir Jailani-

Friday, July 22, 2011

Bak Sutera Di Helai Mawar

Cinta..kurasa kelembutan jiwa
Kurasa kelembutan belaian
Bak sutera di helai mawar
Di helai mawar

Dukakah aku menanggung rasa
Atau berdosakah aku
Mengingatimu

Duhai nurkasih
Sama-samalah kita harungi malam
Biarpun siangnya mengejar usia
Kasih yang penuh bercahaya

Ya nurkasih
Akan dewasalah kita nanti
Dibawah warna-warna kecintaan
Memetik embun dinihari

Cinta, masih juakah rasa merindu
masih juakah engkau berduka
mengharung seluruh kalbumu

Ya nuryahubbi
Asyykur illaiki alaami waa aghami
Kulli layaali wil ayaam
Kasih yang penuh bercahaya

Ya nurkasih..
Akan dewasalah kita nanti
Dibawah warna-warna kecintaan
Memetik embun dinihari

Betapa..airmata mengalir jua
Biarkan saja aku kesati
Airmata yang gugur ini

Cinta, kurasa kelembutan jiwa
Kurasa kelembutan belaian
Bak sutera di helai mawar
nur kasih

Friday, June 24, 2011

Taman Hati

"Sudikah kamu menjadi teman hidup dan teman mati kepada hati baru anugerah Allah Ar-Rahman Ar-Rahim..."

Tuesday, June 21, 2011

Hiasan Muslimah

Tidak pernahkah ada impian
Terlukis indah mewarnai hidupmu
Menjadi muslimah kebangaan
Menjadi pengerak dalam perjuangan
Sedangkan Fatimah berbahagia di syurga

Kau generasi bakal mengoncang dunia
Yakinilah
Apakah kau masih diulit mimpi
Menjauhkan diri dari titah Ilahi
Menjadi srikandi harapan pertiwi
Menjadi penyeri nirwana duniawi
Tanpa sumbangan mu ummah membeku
Untukmu muslimah
Kami hamparkan
Hirisan doa

Demi cinta, demi cita-cita
Kau pikul amanah suci
Tabahkan hatimu
Curahkan baktimu
Natijahnya nanti kau miliki
Ditaman abadi indah berseri
Kan temui
Muslimah harapan punyai wawasan
Muslimah sejati pekertinya tinggi

Gandingan bersama kami pohonkan
Didik generasi yang diidamkan
Hadapilah

Demi cinta, demi cita-cita
Kau pikul amanah suci
Tabahkan hatimu
Curahkan baktimu
Natijahnya nanti kau miliki
Ditaman abadi indah berseri
Kan temui
Muslimah harapan punyai wawasan
Muslimah sejati pekertinya tinggi
Diantara bintang kau bagaikan kejora
Menerangi malam menyimbah kebumi

Untukmu muslimah
Inilah seruan
Kau pikul amanah suci
Tekadkanlah hati demi cita-cita
Kau pikul amanah suci
-Hiasan Muslimah-


Thursday, June 9, 2011

Doa Dari Seorang Isteri

Friday, May 27, 2011

Islam Dan Sistem Kewangan Antarabangsa

Islam Dan Sistem Kewangan Antarabangsa oleh Sheikh Imran Hossein

Bahagian 1

Bahagian 2

Bahagian 3

Bahagian 4

Bahagian 5

Bahagian 6

Bahagian 7

Bahagian 8

Bahagian 9

Bahagian 10

Bahagian 11

Bahagian 12

Wednesday, May 25, 2011

Kesedaran

KESEDARAN

Manusia mungkin berada dalam keadaan gembira,
dan manusia lainnya berusaha untuk menyedarkan
Itu memang usaha yang baik
Namun keadaan ini mungkin buruk baginya,
dan kesedaran mungkin baik baginya
Membangunkan orang yang tidur,
baik atau buruk tergantung siapa yang melakukannya.
Jika si pembangun adalah orang yang memiliki pencapaian tinggi,
maka akan meningkatkan keadaan orang lain
Jika tidak, maka akan memburukkan kesedaran orang lain
-Jalaluddin Rumi-

Wednesday, May 18, 2011

Perniagaan yang boleh menyelamatkan kamu

"Wahai orang-orang yang beriman! Mahukah Aku tunjukkan sesuatu perniagaan yang boleh menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya? (10) Iaitu, kamu beriman kepada Allah dan rasulNya, serta kamu berjuang membela dan menegakkan agama Allah dengan harta benda dan diri kamu; yang demikian itulah yang lebih baik bagi kamu, jika kamu hendak mengetahui (hakikat yang sebenarnya). (11) (Dengan itu) Allah akan mengampunkan dosa-dosa kamu dan memasukkan kamu ke dalam taman-taman yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, serta ditempatkan kamu di tempat-tempat tinggal yang baik dalam Syurga "Adn". Itulah kemenangan yang besar. (12)"- Surah As-Saff Ayat 10-12-

Tuesday, May 10, 2011

Don't Be Sad, It's ur Journey

there are 3 things in this world .. that after u do it or miss it .. u can never take back ..

1) time .. time passed .. u never can get back ..
2) chance - u need to catch the chances .. if u miss out this chance .. u can never get back the same chance with the same offer again
3) words .. things u said .. after u said something .. u can never say .. i take back .. sorry i did't say that before ..
whatever said is said

so .. u think for yourself .. u r the one that control your life .. not others
so u can decide for your own
then .. think already ..

u made choices and u don't look back
so .. if u decided u want that .. go ahead ..
never afraid of what it will becomes .. coz no one knows what it will becomes
and make sure no regrets

so .. when u make decision time
if u are not sure .. if u hesitate .. then don't simply go for it ..
u only go for it when u are very sure .. NO hesitations

so NO regrets

no one can help u think but urself .. u can only refer to other people advises

now in this time .. at this place .. someone come to u .. this is the time and a chance ... whether u able to catch this chance or not .. so it is up to you ..

so this chance come to you .. whatever decision u made .. then u said .. then cannot take back .. so gotta think carefully.......

Tuesday, April 26, 2011

Bebaskan Diri Daripada Belenggu Sendiri

“Awak takkan faham, awk tak alami bukan dalam situasi ni”
“Teruja tengok dia dah kurus, bila la nak kurus balik ni, nafsu makan makin menjadi2”
“Sy tahu itu salah sy, sy dah cuba untuk berubah tapi sy perlukan masa”

Kita selalu mendengar ayat2 ini, kadang2 kata2 ni turut mempengaruhi kita menjadi lemah dan berfikir negetif. Mengapa perlu berkeadaan demikian sedangkan kt sendiri yg perlu membebaskan diri kita dari belenggu2 itu. Kita yg di anugerahkan akal untuk berfikir dan mempunyai hak untuk memilih untuk diri kita. Mungkin baik untuk kita tetapi tidak untuk orang lain, mungkin jugak tidak baik untuk kita tapi baik untuk orang lain. Pilihan ada pada diri sendiri, bebaskan diri daripada belenggu sendiri, jadilah ‘org yg pentingkan diri’ jangan biarkan diri dibelenggu yg kita ciptakan sendiri. Buatlah sesuatu yg dapat mengembirakan diri sendiri selagi tidak bercangah dengan syariat dan hukum yg ditetapkan.

“Kamu diwajibkan berperang (untuk menentang pencerobohan) sedang peperangan itu ialah perkara yang kamu benci dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Dan (ingatlah), Allah jualah Yang mengetahui (semuanya itu), sedang kamu tidak mengetahuinya.” (Surah Al-Baqarah ayat 216)

“Bagi tiap-tiap seorang ada malaikat penjaganya silih berganti dari hadapannya dan dari belakangnya, yang mengawas dan menjaganya (dari sesuatu bahaya) dengan perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri dan apabila Allah menghendaki untuk menimpakan kepada sesuatu kaum bala bencana (disebabkan kesalahan mereka sendiri), maka tiada sesiapapun yang dapat menolak atau menahan apa yang ditetapkanNya itu dan tidak ada sesiapapun yang dapat menolong dan melindungi mereka selain daripadaNya.” (Surah Ar-Rad Ayat 11)

Bebaskan diri dari belenggu sendiri, mengapa harus takut untuk hadapi hidup ini, bukankah DIA sentiasa ada bersama kita selagi kita masih mengigati-NYA.

“Tidakkah engkau memikirkan, bahawa sesungguhnya Allah mengetahui segala yang ada di langit dan yang ada di bumi? Tiada berlaku bisikan antara tiga orang melainkan Dialah yang keempatnya dan tiada (berlaku antara) lima orang melainkan Dialah yang keenamnya dan tiada yang kurang dari bilangan itu dan tiada yang lebih ramai, melainkan Dia ada bersama-sama mereka di mana sahaja mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahu kepada mereka pada hari kiamat, apa yang mereka telah kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.” (Surah Al-Mujadalah ayat 7)

“Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy; Dia Mengetahui apa yang masuk ke bumi serta apa yang keluar daripadanya dan apa yang diturunkan dari langit serta apa yang naik padanya dan Dia tetap bersama-sama kamu di mana sahaja kamu berada dan Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.” (Surah Al-Hadid Ayat 4)

Jangan takut untuk hadapi hidup ini, bebaskan diri dari belenggu sendiri. Carilah ilmu alihkan masalah membelenggu dengan membaca andai itu dapat membahagiakan hati kerana ilmu adalah segala-galanya dalam hidup ini.

"Sebenarnya yang menaruh bimbang dan takut (melanggar perintah) Allah dari kalangan hamba-hambaNya hanyalah orang-orang yang berilmu. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Pengampun." (Surah Al-Fatir Ayat 28)

Wednesday, April 20, 2011

Taubat - Yusuf Al-Qaradhawi

Wednesday, April 13, 2011

La Tahzan

"Engkau bersedih atas apa yang dipinjamkan Allah kepadamu kemudian diambilNya kembali darimu, padahal Dia lebih berhak atas pinjaman tersebut daripada kamu"

Ya Allah,
jangan biarkan aku dalam kesedihan setelah Engkau mengambilnya kembali dariku, Ya Rahman gantikan apa yg telah Engkau ambil dan tetapkan hatiku dalam redha dengan Qada-Mu, sesungguhnya aku mengharapkan rahmat di sisi-Mu..


"Allah menghapuskan apa jua yang dikehendakiNya dan Dia juga menetapkan apa jua yang dikehendakinya dan (ingatlah) pada sisiNya ada UmmuKitab "Ibu segala suratan"." (Surah Ar-Rad Ayat 39)

DO’A UNTUK KESEDIHAN YANG MENDALAM

“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba- Mu, anak dari hamba-Mu, ubun-ubunku (nasib-ku) ada di tangan-Mu, telah lalu hukum-Mu atasku, adil ketetapan-Mu atasku, aku mohon kepada-Mu dengan perantara semua nama milik-Mu yang Engkau namakan sendiri, atau Engkau turunkan dalam kitab- Mu, atau Engkau ajarkan seseorang dari hamba-Mu,atau Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib disisi-Mu.Jadikanlah Al Qur’an sebagai penawar hatiku, cahaya dalam dadaku, penghapus dukaku dan pengusir keluh kesahku“

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan rasa sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dari cengkraman utang dan laki-laki yang menindas-(ku)“

“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Agung dan Maha Lembut, Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan ‘Arasy yang agung. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan langit dan bumi dan Tuhan ‘Arasy yang mulia“.

“Ya Allah, rahmat-Mu aku harapkan,janganlah Engkau serahkan (segala urusanku) kepada diriku walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau".

Friday, April 8, 2011

Syukur

Alhamdulillah, syukur kepada Yang Esa dapat lg melalui penghulu segala hari, jumaat yg penuh barakah ini. Semoga dapat kita terus istiqomah dalam mengharungi mehnah yg mdatang dan dpt memperbanyakan amal kebaikan dgn penuh keikhlasan dalam kembara ini sebagai bekalan di negeri yg abadi nanti.

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibu kamu dengan keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia mengurniakan kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (akal fikiran); supaya kamu bersyukur."(Surah An-Nahl ayat 78)

Apa itu syukur

syukur adalah ucapan, perbuatan, dan sikap terima kasih atau alhamdulillah yakni pujian. Dalam ilmu tasawuf syukur adalah ucapan, sikap dan perbuatan terima kasih kepada Allah SWT dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan kurnia yang diberikan-Nya.



Tidak terhintung nikmat dan kurnia yang diberikan-Nya kepada manusia sejak dari dilahirkan hingga helaan nafas terakhir, setiap detik dilalui tidak pernah dilalaikan sedikitpun nikmat dan kurniaan yang diberikan Yang Maha Esa kepada manusia. Kerana Dialah pemilik Ar-Rahman dan pemilik kesempurnaan Asmaul Husna itu.

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibu kamu dengan keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia mengurniakan kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (akal fikiran); supaya kamu bersyukur."(Surah An-Nahl ayat 78)

"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah (yang dilimpahkannya kepada kamu), tiadalah kamu akan dapat menghitungnya satu persatu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."(surah an-Nahl ayat 18)

Menurut Imam al-Ghazali, syukur merupakan salah satu makam (darjat) yang paling tinggi dari sabar, khauf (takut) kepada Allah SWT, dan lain-lain. Adapun kesyukuran itu merupakan makam yang mulia dan pangkat yang tinggi. Sebagaimana firman-Nya
"Oleh itu, makanlah (wahai orang-orang yang beriman) dari apa yang telah dikurniakan Allah kepada kamu dari benda-benda yang halal lagi baik dan bersyukurlah akan nikmat Allah, jika benar kamu hanya menyembahNya semata-mata." (Surah An-Nahl ayat 114)

Oleh itu bagaimanakah caranya kita menunjukan tanda syukur kita kepada Yang Maha Pemberi nikmat dan kurniaan kepada kita. Apakah yg dilakukan oleh angota dan pancaindera yg dianugerahkan nikmat dan kurniaan itu kepada kita. Syukur itu dapat dilakukan dengan Hati,Lidah (lisan) dan Angota (Amal perbuatan).



Bersyukur dgn Hati iaitu mengakui dan menyedari sepenuhnya bahawa segala nikmat yang diperolehi berasal dari Allah SWT dan tiada seseorang pun selain Allah SWT yang dapat memberikan nikmat itu. Manakala bersyukur dengan lidah, iaitu mengucapkan secara jelas ungkapan rasa syukur itu dengan kalimah alhamdulillah (segala puji bagi Allah). Bersyukur dengan angota ialah bersyukur dengan amal perbuatan, iaitu mengamalkan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik dan memanfaatkan nikmat itu sesuai dengan ajaran agama. Yang dimaksud dengan mengamalkan anggota tubuh ialah menggunakan anggota tubuh itu untuk melakukan hal-hal yang positif dan diredhai Allah SWT, sebagai perwujudan dari rasa syukur tersebut. sebagaimana Sabda Rasulullah S.A.W "Allah senang melihat bekas (bukti) nikmat-Nya dalam penampilan hamba-Nya". (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi)

Menurut Imam Ghazali mensyukuri anggota tubuh yang diberikan Allah SWT meliputi tujuh anggota yang penting, iaitu:
(1) Mata, mensyukuri nikmat ini dengan tidak mempergunakannya untuk melihat hal-hal yang maksiat.
(2) Telinga, digunakan hanya untuk mendengarkan hal-hal yang baik dan tidak mempergunakannya untuk hal-hal yang tidak boleh didengar.
(3) Lidah, dengan banyak mengucapkan zikir, mengucapkan puji-pujian kepada Allah SWT, dan mengungkapkan nikmat-nikmat yang diberikan Tuhan sesuai dengan firman Allah SWT ”Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)”(surah ad-Duha ayat 11)
(4)Tangan, digunakan untuk melakukan kebaikan-kebaikan terutama untuk diri sendiri, mahupun untuk orang lain, dan tidak mempergunakannya untuk melakukan hal-hal yang haram.
(5) Perut, dipakai hanya untuk memakan makanan yang halal/baik dan tidak berlebih-lebihan (mubazir). Makanan itu dimakan sekadar untuk menguatkan tubuh terutama untuk beribadat kepada Allah SWT.
(6) Kemaluan (seksual), untuk dipergunakan di jalan yang diredhai Allah SWT (hanya bagi suami isteri) dan disertai niat memelihara diri dari perbuatan yang haram.
(7) kaki, digunakan untuk berjalan ke tempat-tempat yang baik, seperti ke masjid, naik haji ke Baitullah, mencari rezeki yang halal, dan menolong sesama umat manusia.

"Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi nikmatKu kepada kamu dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah keras." (Surah Ibrahim ayat 7)

Syukur Nabi Sulaiman atas nikmat kurnia yg deberikan untuknya. "Berkata pula seorang yang mempunyai ilmu pengetahuan dari Kitab Allah: Aku akan membawakannya kepadamu dalam sekelip mata! Setelah Nabi Sulaiman melihat singgahsana itu terletak di sisinya, berkatalah dia: Ini ialah dari limpah kurnia Tuhanku, untuk mengujiku adakah aku bersyukur atau aku tidak mengenangkan nikmat pemberianNya dan (sebenarnya) sesiapa yang bersyukur maka faedah syukurnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri dan sesiapa yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi hal kepada Allah), kerana sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, lagi Maha Pemurah." (Surah Lukman Ayat 40)

Oleh itu, sentiasalah bersyukur dengan nikmat kurniaan yg telah dikurniakan-Nya untuk kita dan sentiasa Redha dengan nikmat kurnia yg telah ditakdirkan. Kerana sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segalanya yang terbaik nikmat kurnia untuk kita. Andainya perkara yg tidak menyenangkan dan tidak disukai oleh kita, yakin lah sesungguhnya itu adalah 'jalan-jalan' nikmat dan kurnia untuk kita yg perlu kita syukuri...Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillah.

Thursday, April 7, 2011

Utamakan Redha Allah Dari Redha Manusia

قال معاوية رضي الله عنه لما قال لها: اكتبي إلي كتاباً توصيني فيه ولا تكثري علي. فكتب عائشة رضي الله عنها إلى معاوية: سلام عليك أما بعد فإني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: من التمس رضا الله بسخط الناس كفاه الله مؤنة الناس، ومن التمس رضا الناس بسخط الله وكله الله إلى الناس والسلام عليك. رواه الترمذي

Bermaksud "Sesungguhnya barangsiapa yang mencari redha Allah dengan marahnya manusia, maka Allah akan cukupkan baginya akan segala keperluannya di dunia ini. Tetapi barangsiapa yang mencari redha manusia dalam keadaan Allah murka, maka Allah menyerahkan nasibnya kepada manusia."

Apa Itu Redha

Sifat redha adalah daripada sifat makrifah dan mahabbah kepada Allah s.w.t. Redha ialah menerima dengan rasa senang dengan apa yang diberikan oleh Allah s.w.t. baik berupa peraturan ( hukum ) mahupun qada' atau sesuatu ketentuan daripada Allah s.w.t.
Redha terhadap Allah s.w.t terbahagi kepada dua:
-Redha menerima peraturan ( hukum ) Allah s.w.t. yang dibebankan kepada manusia.
-Redha menerima ketentuan Allah s.w.t. tentang nasib yang mengenai diri.

Redha menerima peraturan ( hukum ) Allah s.w.t. yang dibebankan kepada manusia.

Redha menerima hukum-hukum Allah s.w.t. adalah merupakan manifestasi daripada kesempurnaan iman, kemuliaan taqwa dan kepatuhan kepada Allah s.w.t. kerana menerima peraturan-peraturan itu dengan segala senang hati dan tidak merasa terpaksa atau dipaksa.

Merasa tunduk dan patuh dengan segala kelapangan dada bahkan dengan gembira dan senang menerima syariat yang digariskan oleh Allah s.w.t. dan Rasulnya adalah memancar dari mahabbah kerana cinta kepada Allah s.w.t. dan inilah tanda keimanan yang murni serta tulus ikhlas kepadaNya.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
" Tetapi tidak ! Demi Tuhanmu, mereka tidak dipandang beriman hingga mereka menjadikanmu ( Muhammad ) hakim dalam apa yang mereka perselisihkan di antara mereka, kemudian mereka tidak merasa sempit dalam hati mereka tentang apa yang engkau putuskan serta mereka menyerah dengan bersungguh - sungguh ". ( Surah An-Nisaa' : Ayat 65 )

Dan firman Allah s.w.t yang bermaksud :
" Dan alangkah baiknya jika mereka redha dengan apa yang Allah dan Rasulnya berikan kepada mereka sambil mereka berkata : ' Cukuplah Allah bagi kami , Ia dan Rasulnya akan berikan pada kami kurnianya ,Sesungguhnya pada Allah kami menuju ".
( Surah At Taubah : Ayat 59 )

Pada dasarnya segala perintah-perintah Allah s.w.t. baik yang wajib mahupun yang Sunnah ,hendaklah dikerjakan dengan senang hati dan redha. Demikian juga dengan larangan-larangan Allah s.w.t. hendaklah dijauhi dengan lapang dada .

Itulah sifat redha dengan hukum-hukum Allah s.w.t. Redha itu bertentangan dengan sifat dan sikap orang-orang munafik atau kafir yang benci dan sempit dadanya menerima hukum-hukum Allah s.w.t.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
" Yang demikian itu kerana sesungguhnya mereka ( yang munafik ) berkata kepada orang-orang yang di benci terhadap apa-apa yang diturunkan oleh Allah s.w.t. 'Kami akan tuntut kamu dalam sebahagian urusan kamu ',Tetapi Allah mengetahui rahsia mereka ". ( Surah Muhammad : Ayat 26 )

Andaikata mereka ikut beribadah, bersedekah atau mengerjakan sembahyang maka ibadah itu mereka melakukannya dengan tidak redha dan bersifat pura-pura. Demikianlah gambaran perbandingan antara hati yang penuh redha dan yang tidak redha menerima hukum Allah s.w.t. , yang mana hati yang redha itu adalah buah daripada kemurnian iman dan yang tidak redha itu adalah gejala nifaq.

Redha menerima ketentuan Allah s.w.t. tentang nasib yang mengenai diri.(Redha dengan Qada')

Redha dengan qada' iaitu merasa menerima ketentuan nasib yang telah ditentukan Allah s.w.t baik berupa nikmat mahupun berupa musibah ( malapetaka ). Didalam hadis diungkapkan bahawa di antara orang yang pertama memasuki syurga ialah mereka yang suka memuji Allah s.w.t. . iaitu mereka memuji Allah ( bertahmid ) baik dalam keadaan yang susah mahupun di dalam keadaan senang.

Diberitakan Rasulullah s.a.w. apabila memperolehi kegembiraan Baginda berkata :
" Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatnya menjadi sempurnalah kebaikan ".

Dan apabila kedatangan perkara yang tidak menyenangkan , Baginda mengucapkan :
" Segala puji bagi Allah atas segala perkara ".

Perintah redha menerima ketentuan nasib daripada Allah s.w.t. dijelaskan didalam hadis Baginda yang lain yang bermaksud :

" Dan jika sesuatu kesusahan mengenaimu janganlah engkau berkata : jika aku telah berbuat begini dan begitu, begini dan begitulah jadinya. Melainkan hendakalah kamu katakan : Allah telah mentaqdirkan dan apa yang ia suka , ia perbuat ! " Kerana sesungguhnya perkataan : andaikata... itu memberi peluang pada syaitan " . (Riwayat Muslim)

Sikap redha dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah s.w.t. Ketika mendapat kesenangan atau sesuatu yang tidak menyenangkan bersandar kepada dua pengertian :

-Bertitik tolak dari pengertian bahawa sesungguhnya Allah s.w.t. memastikan terjadinya hal itu sebagai yang layak bagi Dirinya kerana bagi Dialah sebaik-baik Pencipta. Dialah Yang Maha Bijaksana atas segala sesuatu.

-Bersandar kepada pengertian bahawa ketentuan dan pilihan Allah s.w.t. itulah yang paling baik , dibandingkan dengan pilihan dan kehendak peribadi yang berkaitan dengan diri sendiri.

Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud :
" Demi Allah yang jiwaku ditangannya !Tidaklah Allah memutuskan sesuatu ketentuan bagi seorang mukmin melainkan mengandungi kebaikan baginya. Dan tiadalah kebaikan itu kecuali bagi mukmin . Jika ia memperolehi kegembiraan dia berterima kasih bererti kebaikan baginya , dan jika ia ditimpa kesulitan dia bersabar bererti kebaikan baginya ".
( Riwayat Muslim )
-sumber-

Monday, April 4, 2011

Musibah Dunia Ketika Allah Murka

Dokumentari yang patut di tengok, dihayati dan menjadi renungan buat kita bersama yang sentiasa leka dan alpa dengan kehidupan dunia.
“Telah nampak kerosakan di darat dan di laut disebabkan kerana perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki supaya manusia merasakan sebahagian daripada (akibat) perbuatan mereka, supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).”-Surah Ar-Rum Ayat 41-



"Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan kamu dan takutilah akan hari (akhirat) yang padanya seseorang ibu atau bapa tidak dapat melepaskan anaknya dari azab dosanya dan seorang anak pula tidak dapat melepaskan ibu atau bapanya dari azab dosa masing-masing sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar, maka janganlah kamu diperdayakan oleh kehidupan dunia dan jangan pula kamu diperdayakan oleh bisikan dan ajakan Syaitan yang menyebabkan kamu berani melanggar perintah Allah. (33) Sesungguhnya di sisi Allah pengetahuan yang tepat tentang hari kiamat dan Dialah jua Yang Menurunkan hujan dan Yang Mengetahui dengan sebenar-benarnya tentang apa yang ada dalam rahim (ibu yang mengandung) dan tiada seseorang pun yang betul mengetahui apa yang akan diusahakannya esok (samada baik atau jahat); dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi negeri manakah dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Amat Meliputi pengetahuanNya. (34)" -Surah Luqman Ayat 33-34-

Friday, April 1, 2011

April Fool



Rasulullah s.a.w. bersabda “Seseorang itu tidak dikira benar-benar beriman hinggalah dia meninggalkan penipuan yang bertujuan untuk bergurau dan meninggalkan berdebat walaupun dia membawa kebenaran”. [HR Ahmad dan At-Thabrani].

Rasullullah s.a.w bersabda, "Celakalah orang yang berkata-kata, maka dia berbohong untuk membuat orang lain ketawa, celakalah dia, celakalah dia, celakalah dia". [HR Abu Daud ]

Wednesday, March 30, 2011

Siapa Orang Yang Pintar

Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: ”Orang pintar ialah sesiapa yang memuliakan dirinya serta membuat persediaan untuk kehidupan selepas mati, sementara orang bodoh ialah sesiapa yang membiarkan dirinya mengikut hawa nafsu serta mengharapkan cita-citanya dikabulkan oleh Allah.”-Hadis Riwayat at-Tirmidzi-

Tuesday, March 29, 2011

Rasa Kasih Derita Yang Dimengerti

Disini aku bersamaMu,
Lalui hari ukir cerita…
Ku cuba mengerti kesedihan.
Ku cuba berbagi kebahagiaan.
Jadikan derita pengikat rasa,
Jadikan ceria pelipur lara…

Tumbuhkan kepercayaan diri,
Bahawa aku milikMu,
Dan takkan pernah pergi.

MencintaiMu dalam kesetiaan,
Menghormati dengan kasih sayang,
Dan menyayangi dengan pengertian.

Kerana kita tau…
Rasa kasih sesungguhnya adalah
Derita yang bisa dimengerti…

Thursday, March 17, 2011

Jangan Bersedih,Sesungguhnya Allah bersama Kita

‎"Ya Allah apa saja yang aku alami daripada nikmat-Mu, daripada kurniaan-Mu, daripada sesiapa dikalangan hamba-Mu tidak ada daripada sesiapa melainkan daripapa Engkau wahai Tuhan, Bagi Engkau lah pujian, bagi Engkaulah kesyukuran"

Wednesday, March 16, 2011

As-Syahid Iman Hassan Al-Banna

"Jika kau ingin mencapai kesempurnaan sembahlah Allah semata-mata dan jauhkan daripada menyembah benda-benda lain. Jika kau mencari kebenaran, maka kau dapati setiap benda lain tidak kekal. Yang kekal hanyalah Allah" "Kamu adalah satu roh baru yang mengalir dalam urat nadi umat ini, lantas kamu menghidupkannya dengan al-Quran. Kamu adalah satu cahaya baru yang memancar yang akan menghancurkan kegelapan fahaman kebendaan dengan mengenal Allah. Kamu adalah suara-suara lantang yang melaungkan kembali dakwah Rasulullah SAW."-As-Syahid Iman Hassan Al-Banna-

Thursday, March 10, 2011

Ghurur

Ghurur merupakan salah satu peringatan Allah Swt kepada manusia yang terdapat di dalam al-Qur’an yang harus diwaspadai karena ghurur dapat membuat manusia lalai dan lupa kepada Allah Swt. Kata ghurur dan derivasinya banyak terdapat dalam al-Qur’an, ada berbentuk fi’il madhi, fi’il mudhari’, dan masdar.

Secara bahasa ghurur berasal dari gharra-yaghurru-gharran, ghuraran dan ghirah. Ibn Manzur mengartikan dengan kida’ (tipuan), tama’ dan bathil. Sedangkan secara istilah makna ghurur mempunyai dua versi, yaitu :

1. Kata ghar apabila dibaca dengan ghurur maknanya adalah kebathilan-kebathilan. Al-Zuzaj menjelaskan bahwa ghurur adalah jamak dari gharin yang artinya apa yang dibanggakan dari kesenangan dunia.
2. Kata ghar apabila dibaca gharur, maka maknanya segala hal yang menipumu dari syetan dan manusia dan yang lainnya, berbeda dengan Ya’qub bahwa dia mengkhususkan gharur maknanya adalah syetan.

Dari dua versi makna ghurur diatas, al-Raghib juga menjelaskan bahwa gharur adalah segala hal yang menipu manusia dari harta, pangkat, jabatan, dan syetan. Selanjutnya al-Raghib menjelaskan kata gharur ditafsirkan dengan syetan karena syetan merupakan penipu yang paling keji. Sedangangkan dengan dunia karena dunia dapat menipu dan merusak. Dari tiga makna yang diungkap oleh para ulama di atas nampaknya uraian yang dijabarkan oleh al-Rhagib lebih luas dan terperinci.

Diantara makna ghurur dalam al-Qur’an, yang pertama ghurur yang disebabkan oleh syetan, kedua orang-orang kafir, munafik dan yang ketiga dunia dan perhiasannya.

1. Ghurur yang disebabkan oleh syetan, diantara ayat yang menerangkan makna ini adalah,

Artinya: “syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka”-An-Nissa' Ayat 120-

Ayat ini menjelaskan bahwa syetan memberikan janji-janji kosong kepada manusia, akibat dari janji tersebit timbulah angan-angan kosong, padahal yang dijanjikan syetan itu tidak ada melainkan tipu daya belaka. Quraish menjelaskan pada ayat sebelumnya telah ditutup dengan penegasan bahwa yang mengikuti syetan dan terpedaya oleh janji dan rayuannya akan menderita kerugian yang nyata, maka ayat 120 ini menjelaskan kerugian-kerugian yang didapat. Selanjutnya pada Qs. Al-Isra’ : 64, Allah menguatkan An-nisa : 120 di atas bahwa apa yang dijanjikan syetan hanyalah tipu daya belaka, bunyi ayatnya yaitu :

Artinya : “Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka”.

2. Ghurur yang disebabkan oleh orang-orang kafir dan munafik

Allah Swt memperingati orang-orang mukmin jangan sampai percaya akan perkataan dan aktivitas orang-orang kafir dan munafik yang menyenangkan karena perkataan dan aktivitas mereka merupakan tipuan yang akan membawa kepada kelalaian dan kesesatan. Di antara firman Allah yang menjelaskan hal di atas adalah Qs. Al-Mukmin : 4,

Artinya : “tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu”.

Selanjutnya, dalam Qs. Ali imran :196, Quraish menerangkan bahwa Allah Swt Memberi nasehat kepada Nabi Muhammad dan umatnya agar tidak terpedaya oleh kebebasab aktivitas orang-orang kafir, yakni perpindahan dari suatu kota ke kota yang lain, dari suatu tempat ke tempat yang lain ini semua mereka lakukan dengan mudah, karena kesenangan itu hanyalah sedikit dan bersifat sementara.

3. Ghurur yang disebabkan oleh dunia dan perhiasanya.

Selanjutnya makna ghurur dengan tipu daya dunia dan perhiasanya, di sini Allah menperingati manusia supaya jangan sekali-kali terpedaya dengan dunia dan gemerlap perhiasannya, karena itu hanya bersifat sementara dan tidak akan kekal. Di antara firman Allah yang menjelaskan makna ghurur ini adalah Qs. Lukman :33,

Artinya : “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”.

Qs. Lukman di atas perintah kepada manusia agar bertaqwa kepada Allah Swt, dan peringatan Allah kepada manusia agar tidak terpedaya oleh dunia perhiasannya kerena itu semua tidak akan dapat menolong pada hari yang dijanjikan oleh Allah yaitu hari kiamat. Kata al-gharur pada penutup ayat di atas adalah bentuk mablahgah yang bermakna pelaku pelengahan yaitu syetan. Kemudian pada Qs. Al-Fhatir ; 5 Allah menguatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah tipu belaka.

Selanjutnya Qs. Al-Hadid : 20, yang artinya “ ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan kelangahan, sserta perhiasan dan bermegah-megah diantara kamu serta berbanga-banga tengtang harta dan anak, ibarat hujan yang mengagungkan petani tanam-tanamanya kemudian ia menjadi kering, kemudian engkau lihat dia menguning kemudian hancur dan di akhirat ada azab keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya, dan tidaklah kehidupan dunia kecuali kesenangan yang menipu”. Ayat ini memperingati manusia jangan sampai tertipu oleh gemerlapan dunia dan perhiasannya karena itu hanyalah kesenangan yang sementara. Quraish lebih lanjut menerangkan bahwa ayat ini menjelaskan makna kehidupan dunia bagi manusia yang lengah.

Maka dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa makna ghurur adalah tipu daya. Selanjutnya tipu daya tersebut dapat bersumber dari syetan, orang-orang kafir serta kehidupan dunia dan gemerlap perhiasannya, semua itu dapat membawa manusia lalai terhadap Allah dan lupa bahwa ada kehidupan yang abadi di sesudah kehiduapan dunia.
-sumber-

Thursday, March 3, 2011

Ku mohon CINTA-MU

Paling aku tidak mengerti
bagaimana mahu menyeru-Mu
jika nama juga hijab
...antara Engkau dengan aku.
Engkau Esa
tiada hijab menemani Mu
mana mungkin Engkau terhijab.

Berapa banyak hati sudah hancur luluh
dalam merindui Mu
berapa banyak fikiran telah berkecai
dalam mencari Mu.

Engkau dekat
tetapi bila didekati Engkau menjauh
bila berhenti Engkau melambai
bila dikejar Engkau menjauh kembali.

Bila aku di tangga rumah Mu
Engkau menutup pintu
bila aku undur
Engkau membuka jendela
bila aku mengintai
Engkau melabuhkan langsir.

Dalam kepayahan ini
daku perlukan penawar
penawar itu ada pada tangan Mu
namun aku malu menghulurkan tanganku yang cemar
untuk disambut oleh tangan Mu yang suci.

Aku tidak tergamak meminta Engkau menjadi teman
kerana aku tidak pernah membuktikan kesetiaan sebagai sahabat
namun hatiku gila kepada Mu
tetapi aku malu memanggil Engkau kekasih
kerana aku tersangat hodoh dan hina.

Janganlah Engkau murka
lantaran si hodoh dan hina ini mengasihi Mu.

Wajahku yang hodoh dan hina
tidak layak Engkau tatapi
Wajah Mu yang cantik berseri
tidak layak aku tatapi
di atas tangga rumah Mu aku terlena
dengan harapan mataku tidak terbuka lagi
kerana aku tidak tahan merindui Mu.

Izinkan daku bermalam di tangga rumah Mu
dan memejam mataku di situ
agar apabila Engkau membuka pintu
Engkau memandang kepada ku
walaupun daku tidak memandang kepada Mu.

Tuesday, March 1, 2011

Mimpi

Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi s.a.w sabdanya:”Apabila hari kiamat telah dekat, jarang mimpi seorang muslim yang tidak benar. Mimpi yang paling benar ialah mimpi yang selalu berbicara benar. Dan mimpi seorang muslim adalah sebahagian dari 45 jenis nubuwwah (wahyu). Mimpi itu ada tiga jenis:(1)Mimpi yang baik adalah khabar gembira daripada Allah, (2) mimpi yang menakutkan atau menyedihkan datangnya dari syaitan, (3) dan mimpi yang timbul kerana ilusi, angan-angan atau khayalan seseorang. Maka kerana itu jika kamu bermimpi yang tidak kamu senangi, bangunlah kemudian solat dan jangan menceritakannya kepada orang lain.”

Rindu Dendam



Di ruang yang berlegar ini
Angan kulayarkan di lautan sepi
Agar dapatku leraikan persoalan
Yang seiring bertandang
Sering rindu dan dendam

Tenggelam di lubuk yang dalam
Bila kemudiku hilang kawalannya
Musnahlah kini tiada lagi mimpi
Dihembus pawana yang asyik iri hati

Rindu dan dendam
Bara di persinggahan
Bergolak dalam malam
Menanti siang

Kumencari ku menanti
Penawar gusar hati
Agar bisa ku berlari
Menejar realiti

Kumentafsir erti mimpi
Apakah yang dicari
Hingga kini belum lagi kutemui

Angkara rindu dendam
Terkuncilah aku


Thursday, February 17, 2011

Dunia Yang Menipu

"Ketahuilah bahawa (yang dikatakan) kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah (bawaan hidup yang berupa semata-mata) permainan dan hiburan (yang melalaikan) serta perhiasan (yang mengurang), juga (bawaan hidup yang bertujuan) bermegah-megah di antara kamu (dengan kelebihan, kekuatan dan bangsa keturunan) serta berlumba-lumba membanyakkan harta benda dan anak pinak; (semuanya itu terhad waktunya) samalah seperti hujan yang (menumbuhkan tanaman yang menghijau subur) menjadikan penanamnya suka dan tertarik hati kepada kesuburannya, kemudian tanaman itu bergerak segar (ke suatu masa yang tertentu), selepas itu engkau melihatnya berupa kuning; Akhirnya ia menjadi hancur bersepai dan (hendaklah diketahui lagi, bahawa) di akhirat ada azab yang berat (di sediakan bagi golongan yang hanya mengutamakan kehidupan dunia itu) dan (ada pula) keampunan besar serta keredaan dari Allah (disediakan bagi orang-orang yang mengutamakan akhirat) dan (ingatlah, bahawa) kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya."-Surah Al-Hadiid Ayat 20-

"Dihiaskan (dan dijadikan indah) kepada manusia: Kesukaan kepada benda-benda yang diingini nafsu, iaitu perempuan-perempuan dan anak-pinak; harta benda yang banyak bertimbun-timbun, dari emas dan perak; kuda peliharaan yang bertanda lagi terlatih dan binatang-binatang ternak serta kebun-kebun tanaman. Semuanya itu ialah kesenangan hidup di dunia dan (ingatlah), pada sisi Allah ada tempat kembali yang sebaik-baiknya (iaitu Syurga)."-Surah Al-Imran Ayat 14-

"Katakanlah (wahai Muhammad): Mahukah supaya aku khabarkan kepada kamu akan yang lebih baik daripada semuanya itu? Iaitu bagi orang-orang yang bertakwa disediakan di sisi Tuhan mereka beberapa Syurga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Disediakan juga (pasangan-pasangan) isteri-isteri yang suci bersih, serta (beroleh pula) keredaan dari Allah dan (ingatlah), Allah sentiasa Melihat akan hamba-hambaNya."-Surah Al-Imran Ayat 15-

"(Iaitu) orang-orang yang berdoa dengan berkata: Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya kami telah beriman, oleh itu ampunkanlah dosa-dosa kami dan peliharalah kami dari azab Neraka." -Surah Al-Imran Ayat16-

"(Dan juga) orang-orang yang sabar (dalam menjunjung perintah Allah) dan orang-orang yang benar (perkataan dan hatinya) dan orang-orang yang sentiasa taat (akan perintah Allah) dan orang-orang yang membelanjakan hartanya (pada jalan Allah) dan orang-orang yang beristighfar (memohon ampun) pada waktu sahur."-Surah Al-Imran Ayat 17-

Friday, February 11, 2011

Aku Sayang Kamu


Dengan lafaz Bismillahirahmanirahim yg telah tercurah stitik di hati

Aku sayang kamu
Aku tak ingin kerana aku mengheret kamu ke neraka
Aku sayang kamu
Aku tak ingin kerana aku menjauhkan kamu dengan DIA
Aku sayang kamu
Aku tak ingin kerana aku melalaikan kamu dengan angan2 entah kemana

Aku sayang kamu
Walau kita berjauhan
Walau mata kita tidak bertentangan
Walau senyum tawa kita tidak kelihatan
Ku doakan kau mekar di taman
Diakari rasa berTuhan
Di hiasi akhlak dan iman
Sebuah perhubungan impian
Berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah

Wahai kekasih
Nasihatilah aku
Bawalah aku kejalan Allah
Perbetulkan kesilapanku
Bersabar denganku
Terimalah kekuranganku
Dan redhailah aku

Aku sayang kamu
Rindui lah aku, kita pasti bertemu
Saat kau mengigati-Nya , dan saat itu juga aku mengigati-Nya
Disitulah hati kita bertemu

Ya Allah ya Rabb
Kami telah menzalimi diri kami sendiri
Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi Rahmat kpd kami
Niscaya kami termasuk org2 yg merugi

Ya Allah, Tunjuki lah aku
Yakinkan aku
Permudahkan aku
Semoga Dia terbaik untukku
Agama dan duniaku

Aku sayang kamu
Ku akan sambut engkau datang,
ku yakin engkau menjemputku
Disitulah kitakan bertemu dan bersatu
Kerana ku yakin lafaz sakinah kau ikrarkan
Disaat izin berwali, ijab bersaksi

Tuesday, February 8, 2011

Kalam Kembara

Bidadariku,

Bersabarlah, apa yang kau usahakan bkn menjadi milikmu, dan cita2 mu tak kesampaian sebenarnya engkau telah berjaya. yakinlah kau berada dilandasan benar, percayalah bidadariku semua orang berusaha untuk berjaya,tapi bukan semua orang yang berusaha itu berjaya, hanya orang yang buat usaha yang betul sahaja berjaya walaupun tidak berjaya.

Thursday, January 27, 2011

Cinta Lagi

CINTA, Cinta lagi...Apa itu CINTA...setiap orang ada pengertian tersendiri apa itu cinta?...



Bercinta Kerana Allah

Agama Islam adalah agama percintaan dan kasih sayang. Firman Allah di dalam surah Ar-Rum ayat 21, “Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, bahawa Ia menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikanNya di antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan.”
Apabila dua insan bercinta, ada yang sayang menyayang kerana “cinta berahi” yang wujud di antara mereka. Cinta berahi yang sampai ke jinjang pelamin akan terselamat dari gangguan syaitan. Cinta berahi yang tercemar dengan hasutan syaitan akan berakhir dengen keterlanjuran.

Di dalam keadaan lain, ada yang sayang menyayang kerana Allah. Bercinta sesama makhluk kerana Allah adalah lebih selamat. Ia tidak melukakan hati, tidak meresahkan jiwa, tidak merosakkan akhlak, tidak perlu risau tentang “frust”, tidak perlu melayan perasaan cemburu. Menurut Rasulullah, menyayangi seseorang kerana Allah dapat mendatangkan kemanisan iman.Namun, tidak ramai yang mengetahui caranya.

Menurut Imam Ghazali di dalam Ihya Ulumuddin, kecintaan seseorang yang hakiki kepada insan lain kerana Allah bukanlah bermaksud mencintai insan itu kerana dzatnya (sifatnya), sebaliknya adalah kerana insan itu dapat mendekatkan diri sendiri dengan akhirat.

Menurut beliau lagi, bahawa seorang lelaki mengahwini seorang wanita soleh supaya terpelihara dari gangguan syaitan, supaya terjaga agamanya, supaya memperolehi anak-anak yang soleh dari wanita itu dan seterusnya anak-anak itu mendoakan untuknya. Lalu apabila lelaki berkenaan mencintai wanita itu kerana semua sebab-sebab di atas, maka dia adalah tergolong sebagai salah seorang pencinta kerana Allah.[2] Perkara ini dinukilankan oleh Al-Ghazali lebih kurang 1000 tahun yang lalu.

Selepas ini, apabila anda mencari cinta, carilah cinta yang wujud kerana Allah. Apabila anda menemui cinta, tanya diri sendiri kenapa anda mencintainya? Apakah kaitan cinta itu dengan akhirat anda?
-Sumber:ukhti Siti Norisma-

Pengertian Cinta Menurut Al-Quran

1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan
"nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah,selalu
berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia
ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antara orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari
itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara,sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut
dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir
tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada Yusuf.

5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak
tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an menyebut perkara ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini khusus hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut hal ini ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan
Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)

7. Cinta syauq (rindu). Ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5
dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi

8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada
pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.
-sumber-

saya sayang dia...
saya hendak bersama dia hingga ke pintu syurga..
kalau dia tergelincir jatuh ke lembah neraka,saya terjun n capai tangan die..bukan mencampaknya ke neraka...atau terjun sama2 neraka...
saya x nak kerana sayang saya dapat menjauhkan saya dengan Allah..
saya sayang dia.....
(tidak dinamakan sayang kalau m'campakkan pasangannya ke neraka..)
-sumber:akhi Abu Hanifah-

Biar apapun, semoga cinta yg dicari dalam redha dan rahmat-Nya jua. Bagi yang dalam percintaan semoga percintaan dalam redha dan rahmat-Nya jua. dan bagi yang terus mempertahankan cinta semoga mendapat keredhaan dan rahmat-Nya jua...Biar apapun biarlah cinta kerana Allah dan dalam redha dan rahmat-NYA jua.

Cerai Berleluasa : Lelaki itu Pemimpin Wanita

Pendedahan oleh Timbalan Ketua Pengarah (Dasar) Jakim, Othman Mustapha berdasarkan kajian yang dibuat pada tahun 2008, tempoh selama sepuluh tahun perkahwinan amat kritikal sekali kerana potensi penceraian adalah besar.

Dalam kajian pada tahun 2007, Jakim mendapati 32.2 peratus perkahwinan untuk tempoh lima tahun pertama mengalami perceraian. Bagi tempoh enam hingga sepuluh tahun pula mendapati 27.7 peratus bercerai. Ini bererti tempoh sepuluh tahun pertama merupakan tahun yang paling kritikal kerana 59.9 peratus pasangan berakhir dengan penceraian.

Daripada sebanyak 135,136 perkahwinan didaftarkan pada 2009, 27,116 kes perceraian telah direkodkan pada tahun berkenaan.

Kementerian Pembangunan Lelaki?

Kita sudah biasa dengan kewujudan kementerian pembangunan wanita di negara kita Malaysia. Secara spontan kita dapat fahami peranan kementerian terbabit adalah untuk menjaga kebajikan kaum wanita dari serba serbinya agar tidak teraniaya, tertindas, ketinggalan dan seumpamanya. Namun melihat kepada keadaan semasa di Malaysia, mungkin sudah tiba masanya kita memikirkan sebuah badan khas untuk membantu kaum lelaki yang kelihatan sudah semakin pudar keupayaan mereka.

Allah swt menciptakan isi dunia ini berpasangan agar mereka saling boleh bekerjasama memakmurkan dunia sesuai dengan fitrah mereka; fitrah yang pastinnya membawa kepada ketenangan, keharmonian dan dinamisme. Namun, kini jumlah wanita lebih ramai memenuhi institut pengajian tinggi dan seterusnya semakin banyak menguasai jawatan-jawatan di medan pekerjaan. Pendidikan di dalam rumah tangga semakin terhakis, salah satu puncanya adalah apabila wanita semakin ramai diperlukan untuk keluar bekerja, manakala lelaki pula gagal menampung keperluan membantu dalam pendidikan anak-anak.

Dalam kata mudahnya, dunia pekerjaan kini memerlukan bantuan wanita untuk terus bergerak. Namun dunia rumahtangga memerlukan bantuan lelaki untuk terus harmoni.

Apabila wanita kelihatan berjaya menampung keperluan dunia pekerjaan, tentunya kemampuannya mengurus isi rumahtangga menyusut, ketika itulah peranan lelaki diperlukan. Tetapi sedikit malang apabila lelaki terus terkebelakang. Di dunia kerjaya mereka menyusut, di dalam rumahtangga mereka sering gagal menampung ruang kosong yang ditinggalkan isteri bekerja. Hasilnya pergolakan pasti berlaku, rumahtangga berantakan, anak pasti terkena impak negatif dan seterusnya mendasar di dalam jiwa mereka sehingga dewasa. Lebih buruk jika impak tersebut merosak jiwanya dan menjadi anak tersebut sebagai pembuli di sekolah, virus di universiti, sampah dalam masyarakat dan pencipta masalah dalam negara.

Firman Allah swt:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ

Ertinya : Lelaki itu adalah ketua ke atas wanita disebabkan kerana kurniaan yang diberikan kepada mereka dan disebabkan nafkah yang mereka berikan.. (Surah Al-Nisa : 34)

Jelas dari ayat di atas, Allah melantik lelaki selaku ketua dan pemutus keputusan di dalam sesebuah rumahtangga berdasarkan dua sebab utama iaitu:

1. Kelebihan fizikal mereka.

2. Tanggungjawab mereka selaku pencari nafkah untuk keluarga.

Kesan Domino Berantai

Nescaya, kalau kedua-dua itu tidak disempurnakan dengan baik, pastinya masalah akan berputik satu demi satu, ketidakpuasan hati akan menjelma hari demi hari, kehidupan akan berubah kepada seribu satu macam jenis masalah, berakhir dengan penceraian dan anak-anak bermasalah.

Anak-anak ini akan membawa masalahnya ke sekolah dan universiti, sebagaimana ibu dan ayah mereka membawa masalah ke tempat kerja. Akhirnya aura negatif mereka berpindah dari seorang ke yang lain, lalu mempengaruhi sekelompok masyarakat dan seterusnya negara. Ia adalah kesan domino yang berantai.

Kerana itu keharmonian keluarga amat penting dalam Islam, dan Nabi mengatakan krisis dalam keluarga adalah penghakis agama. Ia punca kepada masalah lebih besar dalam masyarakat.

Nabi memaklumkan keperluan segara mendamaikan dan menyelesaikan masalah dalam keluarga malah ia lebih besar ertinya dari sedekah, puasa dan solat (sunat).

Nabi bersabda, yang bermaksud :

"Wahai sahabatku, mahukah kamu aku khabarkan satu amalan yang lebih besar fadhilatnya berbanding puasa (sunat), sedekah (sunat) dan solat (sunat)?" Maka Abu Darda' menjawab : "Ya Rasulullah". Nabi membalas : "Itulah mendamaikan perbalahan dalam keluarga dan masyarakat." [Riwayat Al-Tirmidhi Abu Daud : Hadis bertaraf hasan dan sohih menurut Albani]

Dan Nabi menambah selepas itu, menyebut, yang bermaksud :

"Keroasakan dalam hubungan rumahtangga, kaum kerabat dan organisasi masyarakat akan menghakis (ketaatan dalam agama). [Riwayat Ahmad dan Tirmidhi : Hadis Hasan]

Semakin Mudah Cerai

Apabila wanita sudah berkerja dan berpendapatan sendiri, mereka tiada lagi punyai masalah untuk bercerai, hasilnya berdasarkan kajian Datuk Dr. Zaleha Kamaruddin, trend perceraian bagi tempoh 1998-2002 menunjukkan, hampir 70 peratus kes perceraian di Kelantan, Johor dan Terengganu dipohon oleh wanita (isteri). Di beberapa negeri lain pula menyaksikan lebih 50 peratus wanita sebagai plaintif dalam kes perceraian.

Allah Maha Mengetahui wanita dan emosinya, ia satu perkara fitrah. Justeru kuasa cerai diberikan kepada suami. Namun isteri masih mempunyai kuasa untuk memohon melalui mahkamah, apabila mereka benar-benar mempunyai kes dan sebab yang utuh di sisi syara'. Fakta yang diberikan di atas menyokongnya, ia juga sekaligus menunjukkan kegagalan kaum lelaki.

Tulisan ini bukan untuk menyalahkan sesiapa, cuma mengajak kita berfikir sejenak kepada kelemahan lelaki dalam memainkan peranannya yang dianugerahkan oleh Allah, iaitu sebegai ketua keluarga. Ia merupakan satu tugas dan amanah yang datang dengan tanggungjawab dan peranan.

Tanggungjawab sebesar itu, memerlukan ilmu dan kredibiliti secukupnya untuk bertindak selaku pemutus keputusan di dalam ruamhtangga. Keputusan yang dibuat pula mestilah cukup rasional dan boleh diterima oleh ahli rumah khususnya isteri.

Seperti sifat seorang hakim di dalam mahkamah, selain hakim, peguam bela dan peguam pendakwa juga pakar di dalam bidang undang-undang, namun ia perlukan seorang pemutus keputusan. Itulah sebaik-baik cara yang Allah ajarkan untuk manusia, mereka perlukan pemimpin yang tidak mudah terpengaruh dengan emosi, tetapi lebih tumpu kepada rasional dalam membuat keputusan. Berdasarkan ayat surah al-Nisa tadi, Allah melantik lelaki dan Allah Maha Mengetahui setiap kelemahan dan kelebihan makhluk yang diciptakannya.

Hari ini, dengan segala kecukupan peralatan dan fizikal yang ada pada lelaki, semakin ramai yang menyalahgunakan kemudahan fizikal yang diberi. Digunakan untuk menjadi penjenayah tegar, tenaga fizikal digunakan untuk merempit, bergaduh dan 'tunjuk kuat'. Sebahagiannya diguna untuk mendera anak dan isteri serta wanita lain. Minda logika dan kurang emosi yag Allah anugerahkan digunakan untuk justifikasikan segala kelalaian dan menghiburkan diri apabila ditimpa kegagalan.

Akhirnya makin ramai lelaki yang gagal menggalas tugas ketua sebuah keluarga. Hal tersebut mendorongnya untuk terus mendesak isterinya mengambil alih sebahagian tugasannya. Dan berterusan rumah menjadi 'rumahku nerakaku'.

Mungkin dengan sebab itu, kita kini memerlukan Kementerian Pembangunan Lelaki di negara kita?

Kita sedar, tabiat lelaki tidak suka dinasihati kecuali mereka yang datang meminta, tidak seperti wanita yang lebih mudah menerima nasihat. Justeru, adakah jika kementerian seperti ini diwujudkan, ia boleh mengubah situasi buruk yang melanda?

Segeralah Melakar Plan Bertindak Atau...

Apapun, pemimpin negara dan semua pihak berkuasa perlukan kaedah dan strategi jelas bagaimana untuk kembali memperkasakan lelaki, bukan dengan sibuk menjual 'ubat kuat' dan 'tahan lasak' tetapi untuk memperkasakan iman, ilmu, jiwa, minda mereka agar kembali boleh berperanan sebaiknya, tanpa plan bertindak yang jelas dan jitu, krisis lebih buruk akan berlaku dalam negara kita.

Sudah tentulah, pemerkasaan yang pertama adalah mengembalikan mereka kepada fitrah mereka, membawa lelaki kepada agama, kerana semua itu bakal mempengaruhi isteri dan anak-anak mereka.


-sumber:zaharuddin.net-

Wednesday, January 26, 2011

Muslimahku sayang

Menjadi wanita memang menyenangkan, apa lagi menjadi wanita “Muslimah”, sebab muslimah bererti wanita yang telah dipilih oleh ALLAH untuk menerima hidayah-Nya danmenjalankan kehidupan sesuai dengan sunnah Rasul-Nya.

Rasulullah sebagai manusia pilihan ALLAH, sangat mengambil berat terhadap muslimah. Beliau sangat menyayangi muslimah hingga beliau berpesan dalam sebuah hadiths yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas,

“Tidaklah seorang muslim yang mempunyai anak dua orang perempuan kemudian ia berbuat baik dalam berhubungan dengan keduanya akan dapat memasukkannya ke dalam syurga.”

Di masa Baginda hidup kaum wanita merasakan angin segar dalam kehidupannya, sedangkan sebelumnya pada masa jahiliyah hidup teraniaya, tidak mendapatkan hak yang semestinya.



Kehidupan wanita muslimah saat itu boleh dikata beruntung dibandingkan dengan wanita sekarang pada umumnya. Kerana muslimah relatif hidup dalam komuniti masyarakat yang memahami nilai Islam secara baik. Hidup mereka betul-betul tersanjung, kerana mereka merasakan hidup sesuai fitrahnya

Berbeza dengan situasi sekarang, ketika ramai wanita menuntut emansipasi, persamaan darjat. Boleh dikatakan kehidupan wanita sekarang berada di tengah komuniti masyarakat yang tidak memahami nilai-nilai Islam. Ini menyebabkan tidak selesanya dalam hidup mereka. Sudah tentu wanita muslimah harus berupaya menghilangkan rasa tidak selesa mereka tersebut. Caranya adalah dengan mulai mengaktifkan dirinya dalam perlaksanaan nilai-nilai Islam serta berupaya mengaktifkan wanita lain untuk beramal Islami.

Ustadz Faisal Maulawi, seorang Mufti Lubnan, menyatakan,

“Saatnya sekarang keadaan ummat sedang dalam keadaan bahaya, para wanita muslimah yang solehah wajib terjun untuk terlibat dalam membentengi dan memperbaiki ummah.”

Untuk menjadi muslimah yang disayang oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, hendaknya diperhatikan dan menguasai empat yang berikut:-

1. Faqihah Lidiiniha (Fakih dalam agamanya)

Seorang muslimah hendaknya faqih(faham) terhadap Deen(agamanya). Selayaknya ia dapat membaca Al-Qur’an dengan baik, tajwid dan makhraj hurufnya. Kemudian dapat membaca hadiths dan selalu pula menjadi bacaan hariannya, kerana dengan itu ia memahami keinginan Rasul-Nya untuk kemudian berusaha menyesuaikan kehidupannya sesuai dengan cara hidup Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam.

Setelah itu ia berusaha menyesuaikan kehidupannya sesuai dengan cara hidup Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam. Ia juga harus berusaha memperkayakan diri dan wawasannya melalui belajar kepada seorang guru yang jujur dalam menyampaikan ilmu-Nya, dan berusaha banyak membaca buku agama lainnya seperti tentang aqidah, akhlaq, fiqh, sirah, fiqh da’wah, Tariq Islam, sejarah dunia dan ilmu kontemporari lainnya. Contoh muslimah yang menguasai ilmu-ilmu ini adalah Sayiddah Aisya Radhiyallahu Anha.

2. Najihah fi Tarbiyyati Auladiha (Kejayaan dalam mentarbiyyah anak-anak)

Aktiviti bagi seorang muslimah yang telah pun berkeluarga hendaknya mengupayakan kejayaan dalam mendidik anaknya, bahkan sama bagi muslimah yang belum berkeluarga. Seharusnya mempelajari bagaimana cara mendidik anak dalam Islam, kerana ilmu tersebut fardhu’ain, sehinggakan mempelajarinya sama dengan mempelajari wudhu’, solat, puasa dan yang lainnya. Sehingga ia tahu betul cara mendidik anak dalam Islam yang nantinya anak-anak tersebuh akan ia persembahkan untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin. Insya-ALLAH kelak ia akan menjadi ibu yang berjaya seperti Hajar dan Khadijah Radhiyallahu Anha.

3. Muayyidah fi Da’wati Zaujiha (Memotivasikan suami)

Aktiviti dalam amal Islami, kepedulian kita bukan hanya kepada masalah luaran, mengupayakan perlaksanaan amal Islam terhadap orang lain, akan tetapi kepedulian terhadap aktiviti keluarga harus lebih diutamakan, misalnya memberikan motivasi amal Islami kepada anak, pembantu, juga suami.

Ia menjadi muslimah yang senantiasa menjadi tunjang kejayaan kepada suaminya seperti Ummu Sulaim yang menikah dengan Abu Thalhah dengan mahar syahadah. Namun, ketika Abu Thalhah wafat Rasulullah mensolatkannya sampai sembilan kali takbir, menunjukkan sayangnya Rasulullah kepada beliau kerana tidak pernah sekalipun beliau tidak bersama Nabi dalam beramal dan berjihad. Hal ini ia lakukan kerana selalu mendapat motivasi dari Ummu Sulaim, isterinya.

4. Naafi’ah fi Tagyiiri Biiatiha (Ejen Perubahan)

Ia mengambil berat terhadap lingkungannya (persekitarannya), selalu membuka mata dan telinga untuk mengetahui keadaan lingkungannya, berusaha menjadi anasir tagyiir (unsur perubahan) dalam lingkungannya, selalu mengupayakan lingkungannya menjadi lebih baik.

Contohnya Ummu Syuraik yang selalu mengelilingi pasar apabila solat tiba untuk mengingatkan penghuni pasar agar segera melaksanakan solat dengan kalimatnya yang terkenal “Assolah, Assolah!!!”

Demikian… semoga dengan empat hal ini kamu dapat menjadi Muslimah yang dicintai ALLAH Subhanahu wa Ta’ala & Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam. Aameen.
-Sumber abu hanifah-

Tuesday, January 18, 2011

It bears happiness and sadness

It bears happiness and sadness
Still it remains silent
No one has yet learned
What life is saying

Sometimes like your own, sometimes like a stranger
Sometimes like tears, sometimes like laughter
Sometimes like a river, sometimes like thirst is how it seems

It is the soft sound of silence
This life is God’s blessing
No one has touched and seen it
It is the fragrance of experience, it is a scented wind

Speak with your heart, listen to your heart
Choose a soulmate from the heart
The world may say anything, let go of the world’s thought
Adorning them on your eyelashes, foster sparkling dreams

Friday, January 14, 2011

Hanya Allah Yang Tahu

Alhamdulillah,

"Semoga Allah akan mengadakan perasaan kasih sayang antara kamu dengan orang-orang yang kamu musuhi dari kerabat kamu itu (dengan jalan menjadikan mereka insaf dan memeluk Islam). Dan (ingatlah), Allah Maha Kuasa (atas tiap-tiap sesuatu), dan Allah Maha pengampun, lagi Maha Mengasihani."(Surah Al-Mumtahanah ayat 7)
Insyaallah


Wednesday, January 12, 2011

"CINTA,cinta!,CINTA?''


Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”,
lalu satu demi satu mereka menjawab…

Bumi menjawab:
“CINTA adalah
hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu.
Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli.
Pikir Cinta hanya memberi,
dan itu sajalah inginnya.”

Air menjawab:
“CINTA adalah
hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan,
kerelaan akan keterikatan,
kerinduan dan kesenduan,
atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan

Api menjawab:
“CINTA adalah
panas yang membakar segala,
ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala.
Demi merasakannya,
makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”

Angin menjawab:
“CINTA adalah
hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya.
Orang bilang ia buta,
sebab itu inginnya.
Ia tak terlihat,
tapi tanpanya segala raga akan hampa.”

Langit menjawab:
“CINTA adalah
luasan tanpa batas.
Luasnya tiada makhluk yang tahu.
Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru,
atau derita kelam yang kelabu

Matahari menjawab:
“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan.
Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”

Pohon menjawab:
“CINTA adalah
akar yang menopang segalanya.
Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal.
Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi,
berbuah dan berbunga indah.”

Gunung menjawab:
“CINTA adalah
rasa yang menjulang tinggi.
Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan.
Namun saat gundah,
Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”

Lalu,
Aku bertanya pada CINTA:
apakah sebenarnya arti dirimu??”

CINTA menjawab:
“CINTA adalah
engkau patuh terhadap-Nya,
meski kau tak melihat-Nya.
Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya,
tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya.
Sebab CINTA bukan indera,
tapi adalah rasa.”

“CINTA adalah
engkau takut akan amarah-Nya,
dan takut jika Ia meninggalkan kanmu.
Takut jika Ia tak menyukaimu lagi.
Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya,
bahkan jika engkau harus menderita,
atau yang lebih mengerikan dari itu.”

“CINTA adalah
engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain.
Engkau tidak mendua dalam harapan,
dan demikian selamanya.
Cinta adalah
engkau setia menjadi hamba-Nya,
yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu,
hidup dan mati untuk Dia.
Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui,
hanya sebagai hamba,

“Diatas segalanya,
CINTA adalah
engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain,
selain pada-Nya.
Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya.
Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci,
engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”

Aku lantas bertanya pada CINTA:
Sambil berlalu CINTA menjawab:
“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri,
maka itu semua akan kau rasakan,
percayalah padaku tambahnya….”

Aku pun Berteriak,
“Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini,
izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”

-sumber-

Tuesday, January 4, 2011

Doa Sang Kekasih


Bismillahhirrahmannirrahim

Ya Allah...
Seandainya telah Kau catatkan dia milikku
tercipta buatku dekatkanlah ia padaku
titipkanlah kemesraan antara kami agar kebahagiaan itu abadi dan
Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Pengasih
seiringkanlah kami melayari hidup yg luas ini, ketepian yang sejahtera

tetapi Ya Allah...
Seandainya telah Kau takdirkan dia bukan milikku
bawalah ia jauh dari pandanganku luput dari ingatan ku
dan peliharalah diriku dari kecewa

Serta Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Mengerti
berilah aku kekuatan melontar bayangnya
ke dada langit hilang bersama senja merah
dan gelap pekat awan agar ku bisa bahagia walau tanpa dirinya dan

Ya Allah Tercinta..
gantikanlah yang telah hilang
tumbuhkanlah kembali yang telah patah
meski tiadakan sama dengan dirinya...

Ya Allah Ya Tuhanku pasrahkanlah aku dengan KetentuanMu
Sesungguhnya Takdir Mu itu yang terbaik buatku
kerana Engkau Tuhanku yang terbaik buatku

Yang Maha Mengetahui Segala yang Terbaik Ya Allah...
Cukuplah Engkau sahaja menjadi Pemeliharaku di Dunia dan Akhirat
dengarlah rintihan daripada hambamu yang daif ini
Sesungguhnya aku tidak kuat melawan nafsuku sendiri
janganlah Engkau biarkan aku sendirian di dunia ini hingga akhirat
Menjerumuskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran

Maka,
kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
membimbingku ke jalan yang Engkau redhai
dan kurniakanlah kepada ku keturunan yang soleh dan solehah.... amin!