“Saya mohon maaf kerana saya rasa bersalah andai esok tak sempat”. Sabda rasulullah s.a.w "Pd hari kiamat akan terdengar seruan dari bawah arsy:"Ya umat Muhammad,adapun dosa-dosamu terhadap aku maka aku maafkan bg kamu dan tinggal yang terjadi diantara sesama kamu,maka maaf memaafkan diantara kamu dan masuklah kamu kesyurga dengan RahmatKu."
Allah mengantur 24jam pentadbiran hidup ini bukan sia2, ada hikmah tersembunyi jangan putus asa dan menyesali dengan apa yang berlaku, redha terima segalanya dan bersyukur mengenali cinta untuk meraih Allah
Bagaikan permata di celahan kaca Kerdipnya sukar tuk dibezakan Kepada Mu Tuhan ku pasrah harapan Moga tak tersalah pilihan
Nur kasih Mu mendamai di kalbu Jernih setulus tadahan doaku Rahmati daku dan permintaanku Untuk bertemu di dalam restu
Kurniakan daku serikandi Penyejuk di mata penawar di hati Di dunia dialah penyeri Di syurga menanti dia bidadari
Kekasih sejati teman yang berbudi Kasihnya bukan keterpaksaan Bukan jua kerana keduniaan/( dunia ) Mekar hidup disiram nur kasih
Ya Allah kurniakanlah kami isteri Dan anak yang soleh Sebagai penyejuk mata
(Mekar hidup ini disirami nur kasih)
Di tangan-Mu Tuhanku sandar impian Penentu jodoh pertemuan Seandai dirinya tercipta untukku Rela ku menjadi miliknya
Tersentuh hati dengan dua lagu ni, Bidadari (Munif Ahmad) dan The Rest Of My Life (Maher Zain) terharunya dan bersyukur sangat andai diri dihargai oleh pemilik jiwa pelengkap rusuk itu. Dan berbahagia lah andai tergolong dalam penyejuk dimata penenang dijiwa sang raja dambaan hati. Mampukah aku untuk menjadi bidadari dan wanita solehah itu?, yang sememangnya memerlukan kesabaran dan ketabahan, ujian dan cubaan yang tak terduga untuk membuktikan ketulusan cinta yang suci dan untuk meraih redha Ilahi, semua tu bukan hanya omongan kosong dan kata-kata semata. Mampukah aku?, aku hanya wanita akhir zaman,..aduh biarkan bisikan2 itu, biarkan ketawa2 itu yang pasti aku tetap aku dan langkah yang aku cipta ke jalan pulang dan istiqamahkan aku di jalan ini.
Bidadari Temanilah resahku Bidadari Tenangkanlah jiwaku Sumpah setia hidup mati Semuanya kerana kau isteriku Isteriku tercinta pelengkap rusuk kiriku
Bidadari Jadilah pedampingku Bidadari Jadilah sang setia Kerna cinta cinta suci Buktinya tidak pernah sepi Sepi daripada cubaan yang tak terduga
Kau umpama bintang utara Penunjuk jalan yang terang Kau beri harapan saat ku jatuh Bangun semula Dan berikan sakti cintamu Penawar racun berbisa Dan ikatan kita cinta abadi hanya disyurga
Jadilah hamba-Nya yang bersyukur dan redha terima kekurangan dan kelemahan diri wahai pemilik jiwa yang lembut, insyaallah Dia akan menambahkan Rahmat-Nya disisimu andainya engkau sabar dan mensyukuri nikmat-Nya. Sebagaimana firman-Nya bermaksud : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu. Dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih.” (Surah Ibrahim, ayat 7)
Wahai pemilik jiwa yang lembut, betapa besarnya ganjaran buatmu andainya engkau isteri solehah. Rasulullah S.A.W bersabda yang bermaksud : “Sampaikanlah kepada sesiapa yang engkau temui daripada kaum wanita, bahawasanya taat kepada suami serta mengakui haknya adalah menyamai pahala orang yang berjihad pada jalan Allah, tetapi sangat sedikit sekali golongan kamu yang dapat melakukan demikian.”
Wahai pemilik jiwa yang lembut, muhasabahla dirimu adakah engkau tergolong dalam golongan yang di janjikan Syurga. Adakah engkau mempunyai sifat2 itu,sebagaimana hadis Rasulullah S.A.W. Daripada Anas, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: "Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai." (Hadis Riwayat Ahmad)
“Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan: ‘kami telah beriman, sedangkan mereka tidak di uji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang2 yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang2 yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang2 yang dusta.’ (surah Al-Ankabut 2-3)
Peringatan dan renungan untuk diri :
“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya! (2) Amat besar kebenciannya di sisi Allah kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya.”( Surah As-Saff ayat 2-3 )
Dari Abu Zaid Usaman bin Zaid bin Haritsah ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah berkata :” Didatangkan seorang laki-laki pada hari kiamat, lalu ia dilemparkan kedalam neraka, maka keluarlah usus perutnya, lalu melilitnya sebagaimana keledai mengitari tempat penggilingan tepung. Maka berkumpullah ahli neraka dan bertanya : “Wahai fulan mengapa kamu demikian? Bukankah kamu dahaulu menyuruh berbuat baik dan mencegah kemungkaran ? Lalu ia berkata : “ Benar, aku dulu menyuruh berbuat baik tetapi tidak mengerjakannya, dan melarang dari kemungkaran sedangkan aku mengerjakannya.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
Harapanku semoga aku mampu menghadapi ujian ini semua, dan Ya Allah ku pohon dari-Mu jangan kau bagi ujian yang tak mampu untuk aku menghadapinya, dan jauhkan aku dari sifat mazmumah yang merosakan hidupku. Dan KAU jauhkan dari bisikan-bisikan syaitan yang ingin menghancurkan cinta ini dan bantulah aku menemui kembali cinta yang telah hilang…Amin
... sometimes we face hurt even we do not deserve it...
... especially we get killing hurt when we are so in love... ... may be the person who caused this hurt ... ... don't know how much he damaged your life ... ... and you can't even explain him/ her... ... all what you learn is to live with it... ... to smile to the people like nothing happened... ... eat, sleep, work, talk... ... like nothing bad happened to you... ... and you can't even talk about it with anyone... ... only you understand how much you are alone ... ... with this pain...
... you leave people ... ... you leave world ... ... and become alone...
... sometimes ... ... both feel the same pain ... ... but they remain apart... ... only God knows why...
... it isn't forever... ... with time ... ... pain goes away ...
... and one day ... ... the best person comes to your way ... ... to evanes this pain from you...
... Kehidupan di dunia ... ... Kadang kala indah bagai bulan purnama ... ... Kadang kala menyakitkan bagai tiba gerhana ...
... Hati yang berdetik ... ... Namun mulut tetap terkunci ... ... Tidak mampu melafazkan ... ... Yang tersurat di hati ... ... Kerana jendela bibir terkunci rapi ...
... Jiwa meratap pedih ... ... Perasaan menagih kasih ... ... Orang yang dinanti ... ... Datang bagaikan mimpi ...
... Hinanya diri ... ... Diperlakukan sebegini ... ... Bagai tiada erti ... ... Umpama hilang perasaan hati ...
... Termenung kuseketika ... ... Dilamun mimpi khayalan yang tak sudah ... ... Diri masih tertanya-tanya ... ... Kemana hilangnya kemanisan di dunia ...
... Kunci yang dicari ... ... Hilang tetap tak ditemui ... ... Kaki yang melangkah kedepan ... ... Tiba-tiba tersisir ke belakang ... ... Bagai hidup tiada penghujung ... ... Umpama bunga hilang wanginya ... ... Ibarat daun tiada hijaunya ... ... Dunia yang berputar ... ... Namun kaki tidak terlangkah ... ... Masa yang berlari ... ... Namun jiwa masih terhenti ... ... Umpama memijak diawangan ... ... Bagai berlari dikayangan ... ... Ibarat ada dalam tiada ... ... Dicapai tapi tidak terasa ... ... Digenggam namun terlepas jua ... ... Ibarat diri bayang-bayang ... ... Yang berpijak di bumi nyata ...
... Diri tinggal tanda Tanya ... ... Beginikah dunia? ... ... Yang selama ini dikejar ... ... Namun tak pernah ditemui ... ... Beginikah hidup? ... ... Yang selama ini diterokai ... ... Namun masih menjadi misteri ...
... Apa yang harus diingati ... ... Yang pergi takan ada lagi ... ... Yang wujud bakal tiba pengganti ... ... Yang tinggal tetap jua kembali ...
... Apa yang dikata ... ... Telah lama tersirat dijiwa ... ... Apa yang dicari ... ... telah lama ditemui ... ... apa yang dibenci ... ... sebenarnya paling disayangi ... ... itulah kenyataan diri ... ... kebenaran yang ditemui ... ... sengaja disembunyi ... ... lagi dicari...
Cinta… ... Ibarat lautan terbentang ... ... Kasihnya tetap ketepian ... ... Semakin cuba diselami ... ... Semakin dalam hati merasai ... ... Semakin banyak yang dijumpai ... ... Kasihnya tiada ganti ... ... Tidak juga berbelah bagi ...
Lelaki… ... Sungguh sukar difahami ... ... Ibarat hujan dipadang pasir ... ... Bagai gelora di hujung muara ... ... Kadang kala datang tanpa diduga ... ... Tiba-tiba pergi tanpa disangka ... ... Inikah ironinya? ...
... Peribadinya lelaki ... ... Diibarat seumpama perdana ... ... Kelakuan tiada beza ... ... Apa yang dituju juga serupa ...
... Wanita sahaja yang tegila-gila... ... Bagai terjumpa air di padang pasir ... ... Hendak dijamah risau kehabisan ... ... Tidak dirasa diri pula kehausan ...
Hmm ... Keluhan kesal ... ... sering menghantui diri ... ... tidak mengerti ... ... kemana kaki melangkah pergi ...
... pandangan jauh kedepan ... ... namun sering tersasar di persimpangan ... ... hati yang berbisik ... ... namun jiwa tidak terdetik ... ... sengaja diabaikan risiko didepan ... ... kerana kabahagiaan yang dijanjikan ...
... perjuangan diri masih di persimpangan ... ... musuh sekeliling sorak kegembiraan ... ... tatkala diri tersungkur dari batasan ... ... manusia serupa ... ... namun pemikiran yang berbeza ... ... jalan yang dilalui ... ... terasa bagai berduri ... ... bila diri tidak lagi dihargai ...
... Kaki yang melangkah ... ... terasa beratnya ... ... otak yang mengkaji ... ... berhenti keletihan ... ... apa lagi yang terlepas dari pandangan? ...
... Hijaunya bumi ... ... Tidak dapat menyejukan ... ... Birunya laut ... ... masih lagi tidak dapat menenangkan ... ... gunung-ganang yang tersergam ... ... gagal membangkitkan ... ... sawah ladang yang terbentang ... ... tetap jua menghalang pandangan ...
... apa maknanya semua ini ... ... naluri hati telah tersimpul mati ... ... hendak ditanya... ... namun pada siapa ... ... ingin dijawab ... ... tiada pula soalannya ...
... bingungnya diri ... ... kekiri tidak ... ... kekanan jauh sekali ... ... kedepan terhenti ... ... berundur kebelakang ... ... tiada erti ...
... betul katanya.. ... didepan ada yang menunggu ... ... namun simpang mana yang harus ku tuju? ...
... Diri terasa sunyi ... ... Takut mengikut kata hati ... ... Risau tersungkur lagi ...
... Berilah ku peluang ... ... Seketika ini ... ... Izinkan diri ... ... menemui apa yang dicari ... ... risau tidak berkesempatan ... ... dilain kali ...
... deruan ombak dipantai... ... kadang kala membingitkan ... ... angin yang menderu ... ... terasa seperti ada yang menyeru ... ... adakah ini petanda pada sesuatu? ...
... Diri ini keletihan ... ... Tanda noktah yang dihajatkan ... ... Namun tanda soal yang diketemukan ... ... Dimana pengakhiran sebuah persoalan ...
... Kenyataan yang dicari ... ... Dari awal diri mempercayai ... ... Ia bakal memberi kesan yang pahit dalam diri ... ... Bagaimanapun kenyataan harus dihadapi ... ... Walau pahit ranjau berduri ...
... Berilah pengakhiran pada semua ini ... ... Wujudkanlah kesempatan ... ... Agar dapat menjernihkan keadaan ... ... Supaya tidak tehimpit penyesalan ... ... Semoga semua persoalan ... ... Dijawab dengan sebuah kemenangan ... ... Agar jiwa merasa tenang dimasa depan ...
... Kumohon… ... Insan disisi ... ... Menghargai perasaan hati ... ... Melindungi diri ini ... ... Menjaga sehingga nafas terakhir ... ... Semoga pertemuan ini ... ... Memberi ku nafas kembali ... ...Ku berjanji ... ... Dirimu takan ku khianati ... ... Dan ku mengharap ... ... Dirimu memahami perasaan ini ... ... Menunaikan janji yang kau lafazsi ... ... Kuberdoa hubungan ini terpatri ... ... Dua jiwa menjadi satu hati ... ... Pada saat izin berwali ... ... Tika ijab bersaksi ... ... Hanya padamu ku menanti ...
Maksudnya : Ya Allah! Ampunilah bagiku segala dosaku dan juga dosa dua ibu bapaku dan kasihanilah mereka keduanya sebagaimana mereka memelihara dan mendidikku di masa kecil.
"Apabila mati seseorang, akan terputus amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak yang soleh yang mendoakan untuknya"
Anak soleh dan solehah dambaan setiap ibu bapa, adakah kita tergolong dalam golongan soleh dan solehah?,Adakah kita seorang anak yang soleh dan solehah kepada ibu dan ayah?.Mana mungkin lahirnya bayangan yang lurus elok jika datangnya dari kayu yang bengkok. Nak dapatkan anak yang soleh dan solehah ibubapa perlu membentuk diri menjadi soleh dan solehah.
Wahai Tuhan kami! Jadikanlah kami berdua: Orang-orang Islam (yang berserah diri) kepadaMu dan jadikanlah daripada keturunan kami: Umat Islam (yang berserah diri) kepadamu dan tunjukkanlah kepada kami syariat dan cara-cara ibadat kami dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani ( Al-Baqarah ayat 128 )
Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku dari sisiMu zuriat keturunan yang baik; sesungguhnya Engkau sentiasa Mendengar (menerima) doa permohonan. ( Surah Al-Imran ayat 38 )
Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku anak yang terhitung dari orang-orang yang soleh!( As-Saaffat ayat 100 )
Wahai Tuhanku! Jadikanlah daku orang yang mendirikan sembahyang dan demikianlah juga zuriat keturunanku. Wahai Tuhan kami, perkenankanlah doa permohonanku.( Surah Ibrahim ayat 40 )
"Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung susah payah dan telah melahirkannya dengan menanggung susah payah. Sedang tempoh mengandungnya berserta dengan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa tiga puluh bulan. Setelah dia besar sampai ke peringkat dewasa yang sempurna kekuatannya dan sampai ke peringkat umur empat puluh tahun, berdoalah dia dengan berkata: Wahai Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatmu yang engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan jadikanlah sifat-sifat kebaikan meresap masuk ke dalam jiwa zuriat keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepadamu dan sesungguhnya aku dari orang-orang Islam (yang tunduk patuh kepadamu)( Surah Al-Ahqaf ayat 15 )
Hijrah berasal daripada kalimah Arab yang memberi makna berpindah dari satu tempat ke satu tempat lain. Dari sudut istilah pula hijrah bermaksud meninggalkan sesuatu yang dilarang, ini berdasarkan hadis daripada Abdullah Bin Habsyi bahawa Rasulullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud " orang yang berhijrah ialah orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah" (Hadis Riwayat Abu Dawud)
Setahun telah berlalu, meninggalkan catatan dalam hidup kita,marilah kita sama2 muhasabah diri, dimana tahap ilmu, iman, ketaqwaan, mazmumah dan mahmudah diri, dan amal ibadat kita samaada bertambah atau berkurang. Semoga hari-hari yang bakal kita lalui lebih bermakna dengan keazaman dan kesungguhan taubat kita kepada Yang Maha Esa.
Sempena maal hijrah ini marilah sama-sama kita menghijrahkan diri, tanamkan tekad dihati perbanyakkan mendalami ilmu, pertingkatkan amal ibadat, perteguhkan keimanan dan ketakwaan, semoga kita berjaya didunia dan akhirat...Insyaallah.
DOA AKHIR TAHUN
Doa Akhir Tahun dibaca 3 kali pada akhir waktu Asar atau sebelum masuk waktu Maghrib pada akhir bulan Zulhijjah. Sesiapa yang membaca doa ini, Syaitan berkata, "Kesusahan bagiku dan sia-sia lah pekerjaanku menggoda anak Adam pada setahun ini dan Allah binasakan aku satu saat jua. Dengan sebab membaca doa ini, Allah ampunkan dosanya setahun" Maksudnya "Allah SWT berselawat ke atas penghulu kami Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda dan kesejahteraan ke atas mereka. Wahai Tuhan, Engkaulah yang kekal abadi, yang qadim. yang awal dan ke atas kelebihanMu yang besar dan kemurahanMu yang melimpah dan ini adalah tahun baru yang telah muncul di hadapan kami. Kami memohon pemeliharaan dariMu di sepanjang tahun ini dari syaitan dan pembantu-pembantunya dan tentera-tenteranya dan juga pertolongan terhadap diri yang diperintahkan melakukan kejahatan dan usaha yang mendekatkanku kepadaMu Wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Wahai Tuhan Yang Maha pengasih dari mereka yang mengasihi dan Allah berselawat ke atas penghulu kami Muhammad. Nabi yang ummi dan ke atas ahli keluarga dan sahabat-sahabatnya dan kesejahteraan ke atas mereka."
Barangsiapa yang membaca doa akhir tahun ini, maka syaitan akan berkata: “Hampalah kami di sepanjang tahun ini”.
DOA AWAL TAHUN
Doa Awal Tahun dibaca 3 kali selepas maghrib pada malam satu Muharram. Sesiapa yang membaca doa ini, Syaitan berkata, "Telah amanlah anak Adam ini daripada godaan pada tahun ini kerana Allah telah mewakilkan dua Malaikat memeliharanya daripada fitnah Syaitan".
Maksudnya "Allah SWT berselawat ke atas penghulu kami Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda dan kesejahteraan ke atas mereka. Wahai Tuhan, apa yang telah aku lakukan dalam tahun ini daripada perkara-perkara yang Engkau tegah daripada aku melakukannya dan aku belum bertaubat daripadanya. Sedangkan Engkau tidak redha dan tidak melupakannya. Dan aku telah melakukannya di dalam keadaan di mana Engkau berupaya untuk menghukumku, tetapi Engkau mengilhamkanku dengan taubat selepas keberanianku melakukan dosa-dosa itu semuanya. Sesungguhnya aku memohon keampunanMu, maka ampunilah aku. Dan tidaklah aku melakukan yang demikian daripada apa yang Engkau redhainya dan Engkau menjanjikanku dengan pahala atas yang sedemikian itu. Maka aku memohon kepadaMu. Wahai Tuhan!, Wahai yang Maha Pemurah! Wahai Yang Maha Agung dan wahai Yang Maha Mulia agar Engkau menerima taubat itu dariku dan janganlah Engkau menghampakan harapanku kepadaMu Wahai Yang Maha Pemurah. Dan Allah berselawat ke atas penghulu kami Muhammad, ke atas ahli keluarga dan sahabat-sahabatnya dan mengurniakan kesejahteraan ke atas mereka."
13 Disember 2009 ( Ahad ) ~Orang yg baik adalah org yg pernah melakukan kesalahan & belajar dari kesalahan itu untuk menjadi org yg lebih baik.~ vs mungkin orang baik @ jahat, hati manusia sape tahu...kesalahan yang buat org jadi jahat...org terperangkap dengan kesalahan lalu menjadi jahat..
Siapa bersalah?, siapa tidak?...aku memang tak sempurna dalam kembara ini,bukan juga yang terbaik, tapi cukuplah bagi aku untuk belajar dari kesalahan itu dan menjadi orang yang lebih baik..tegurlah aku bimbinglah aku andai aku terlena, terlalai seketika dengan nikmat dunia dan bisikan tipuan perasaan ku sendiri, dan ku akui kelemahan diri, dalam meniti kembara ini, dalam bisikan naluri ini aku tertewas dengan mazmumah diri...dan jangan aku ulangi kesilapan yang sama berulang kali, jangan, jangan sesekali... mungkin orang baik atau jahat, hati manusia sape tahu,.. ku akui siapalah aku untuk menilai dan menghukum, tapi jika seseorang mengaggap itu kesalahan dari diriku dan membuat 'dia' dan aku memperlakukan kejahatan dan terperangkap dengan kejahatan itu, ku mohon jauhkan 'dia', jauhkan aku dari perasaan itu, dendam, kebencian yang membara yang tidak membawa erti dalam kembara ini, andainya kemaafan yang menjadi persoalan, aku telah memaafkan dan cuba untuk memaafkan, (begitu juga dikau) begitu lah aku untuk kesekian kalinya, mungkin kerna perasaan telah terikat di tangkai naluri ini, aku tidak tahu, dan sampai bila?, andai persoalan ini ku temui jawapan. Tapi sayang jawapan yang ku cari belum kutemui, mereka tertawakan aku?,mereka persoalkan aku biar, biarkan mereka kerana aku tiada jawapan setiap persoalan itu, dan ku tahu kepiluan hatiku sendiri,..dan ku tahu langkah yang ku cipta untuk sebuah kembara ini untuk aku menuju kedestinasi yang abadi...dengan rahmat-Mu atas segalanya..Amin
BERSALAH ATAU TIDAK
Hujan di tengah hari ini Bagai memberi tanda Berakhir sebuah cinta
Oh! retak yang telah terbelah Tak perlu di ratapi Usah disesali
Bersalah atau tidak Bukan persoalan bukan sebab Hanya perasaan yang telah terpadam Bukan mudah selami Jiwa yang angkuh Cita cita yang mengelirukan diri Mendustai hati
Walau apa terjadi Roda hidup terus berputar Menjadi teman kita Menggilis kita (jiwa)
Semakin ku usir semakin ia hadir semakin kulupakn semakin ia membelenggu fikiran ku sedar kini Hatiku milik-Mu biarpun jauh kularikan diri namun ia tetap melingkari di tangkai naluri... -Tautan Hati- ( 12 Ogos 2007 )
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
"Teman betapa pilunya hatiku Menghadapi perpisahan ini Pahit manis perjuangan Telah kita rasa bersama Semoga Allah meredhai Persahabatan dan perpisahan ini Teruskan perjuangan"
"PILIHAN DAN TAKDIR" dan "SEMUA ORANG BERUSAHA UNTUK BERJAYA, TAPI BUKAN SEMUA ORANG YANG BERUSAHA ITU BERJAYA, HANYA ORANG YANG BUAT USAHA YANG BETUL SAHAJA BERJAYA WALAUPUN TIDAK BERJAYA..." dari:Apa Itu Takdir?
(Fikir2,ilmu dan amal untuk meneruskan perjalanan dalam kembara ini. Ya Allah pimpinlah hati hamba-Mu ini membuat pilihan agar tidak merosakan kehidupan dan keimanan hati ini dan orang lain dan hamba-Mu ini mengharapkan Rahmat disisi-Mu sepanjang penjalanan kembara ini..amin)
Aku mencintai sahabat-sahabatku dengan segenap jiwa ragaku, seakan-akan aku mencintai sanak saudaraku. Sahabat yang baik adalah yang sering sejalan denganku dan yang menjaga nama baikku ketika aku hidup ataupun setelah aku mati.
Aku selalu berharap mendapatkan sahabat sejati yang tak luntur baik dalam keadaan suka ataupun duka. Jika itu aku dapatkan,aku berjanji akan selalu setia padanya.
Kuhulurkan tangan kepada sahabat-sahabatku untuk berkenalan, kerana aku akan merasa senang. Semakin banyak aku perolehi sahabat,aku semakin percaya diri.
2.Mencari Sahabat Di Waktu Susah
Belum pernah kutemukan di dunia ini seorang sahabat yang setia dalam duka. Padahal hidupku sentiasa berputar-putar antara suka dan duka. Kalau suka melanda, aku sering bertanya…. Siapakah yang sudi menjadi sahabatku? Dikala aku senang, sudah biasa bahawa banyak orang yang akan iri hati, namun bila giliran aku susah merekapun bertepuk tangan.
3.Pasang-Surut Persahabatan
Aku dapat bergaul secara bebas dengan orang lain ketika nasibku sedang baik. Namun,ketika musibah menimpaku, kudapatkan mereka ta ubahnya roda zaman yang tak mahu bersahabat dengan keadaan. Jika aku menjauhkan diri dari mereka, mereka mencemuhkan dan jika aku sakit, tak seorangpun yang menjengukku. Jika hidupku berlumur kebahagiaan, banyak orang iri hati, jika hidupku berselimut derita mereka bersorak sorai.
4.Mengasingkan Diri Lebih Baik Daripada Bergaul Dengan Orang Jahat
Bila tak ketemukan sahabat-sahabat yang takwa, lebih baik aku hidup menyendiri daripada aku harus bergaul dengan orang-orang jahat.
Duduk sendirian untuk beribadah dengan tenang adalah lebih menyenangkanku daripada bersahabat dengan kawan yang mesti kuwaspada.
5.Sukarnya Sahabat Sejati
Tenanglah engkau dalam menghadapi perjalanan zaman ini. Dan bersikaplah seperti seorang paderi dalam menghadapi manusia. Cucilah kedua tanganmu dari zaman tersebut dan dari manusianya. Peliharalah cintamu terhadap mereka. Maka kelak kamu akan memperolehi kebaikannya.
Sepanjang usiaku yang semakin tua, belum pernah aku temukan di dunia ini sahabat yang sejati. Kutinggalkan orang-orang bodoh kerana banyak kejelekannya dan ku janji orang-orang mulia kerana kebaikannya sedikit.
6.Sahabat Sejati Di Waktu Susah
Kawan yang tak dapat dimanfaatkan ketika susah lebih mendekati musuh daripada sebagai kawan. Tidak ada yang abadi,dan tidak ada kawan yang sejati kecuali yang menolong ketika susah.
Sepanjang hidupku aku berjuang keras mencari sahabat sejati sehinggalah pencarianku melenakanku. Kukunjungi seribu negara, namun tak satu negarapun yang penduduknya berhati manusia.
7.Rosaknya Keperibadian Seseorang
Dalam diri manusia itu ada dua macam potensi tipuan dan rayuan. Dua hal itu seperti duri jika dipegang dan ibarat bunga jika dipandang. Apabila engkau memerlukan pertolongan mereka, bersikaplah bagai api yang dapat membakar duri-duri itu.
8.Menghormati Orang Lain
Barangsiapa menghormati orang lain, tentulah ia akan dihormati. Begitu juga barangsiapa menghina orang lain, tentulah ia akan dihinakan.
Barangsiapa berbuat baik kepada orang lain, baginya satu pahala. Begitu juga barangsiapa berbuat jahat kepada orang lain, baginya seksa yang dahsyat.
9.Menghadapi Musuh
Ketika aku menjadi pemaaf dan tak mempunyai rasa dengki, hatiku lega, jiwaku bebas dari bara permusuhan. Ketika musuhku lewat di
hadapanku,aku sentiasa menghormatinya. Semua itu kulakukan agar aku dapat menjaga diriku dari kejahatan.Aku tampakkan keramahanku, kesopananku dan rasa persahabatanku kepada orang-orang yang kubenci, sebagaimana ku tampakkan hal itu kepada orang-orang yang kucintai.
Manusia adalah penyakit dan penyakit itu akan muncul bila kita mendekati mereka. Padahal menjauhi manusia bererti memutuskan persahabatan.
10.Tipu Daya Manusia
Mudah-mudahan anjing-anjing itu dapat bersahabat denganku, kerana bagiku dunia ini sudah hampa dari manusia. Sehina-hinanya anjing, ia masih dapat menunjukkan jalan untuk majikannya yang tersesat, tidak seperti manusia-manusia jahat yang selamanya tak akan memberi petunjuk. Selamatkanlah dirimu, jaga lidahmu baik-baik, tentu kamu akan bahagia walaupun kamu terpaksa hidup sendiri.
11.Tempat Menggantungkan Harapan
Apabila engkau menginginkan kemuliaan orang-orang yang mulia, maka dekatilah orang yang sedang membangun rumah untuk Allah. Hanya orang yang berjiwa mulia yang dapat menjaga nama baik dirinya dan selalu menghormati tamunya, baik ketika hidup mahupun setelah mati.
12.Menjaga Nama Baik
Jika seseorang tak dapat menjaga nama baiknya kecuali dalam keadaan terpaksa, maka tinggalkanlah dia dan jangan bersikap belas kasihan kepadanya. Banyak orang lain yang dapat menjadi penggantinya. Berpisah dengannya bererti istirehat. Dalam hati masih ada kesabaran buat sang kekasih, meskipun memerlukan daya usaha yang keras.
Tak semua orang yang engkau cintai, mencintaimu dan sikap ramahmu kadangkala dibalas dengan sikap tak sopan. Jika cinta suci tak datang dari tabiatnya, maka tak ada gunanya cinta yang dibuat-buat.
Tidak baik bersahabat dengan pengkhianat kerana dia akan mencampakkan cinta setelah dicintai. Dia akan memungkiri jalinan cinta yang telah terbentuk dan akan menampakkan hal-hal yang kelmarin menjadirahsia.
Selamat tinggal dunia jika tasnya tidak lagi ada sahabat yang jujur dan menepati janjiat yang jujur dan menepati janji.
PERKEMBANGAN jiwa dan watak manusia mempunyai hubungan rapat dengan kedudukan dan bentuk hati (qalbu) yang dimilikinya. Secara umumnya hati atau jiwa manusia itu memiliki sifat hidup dan mati.
Bagi hati yang suci dan hidup (qalbun sahih) maka ia akan membawa tuannya ke jalan selamat di mana kemurniaan ubudiyahnya meletakkan seluruh aktiviti kehidupan hanya untuk Allah SWT. Bagi hati yang keji dan mati (qalbun Mayyit) pula akan membawa tuannya ke arah kebinasaan dengan menjerumuskannya ke dalam tuntutan nafsu syahwat yang penuh kejahilan sehingga lupa menyembah Allah SWT selaku khaliqnya.
Di antara kedua-dua jenis hati itu, ada pula hati Qalbun Maridh (hati yang sakit) yang masih lagi memiliki nur keimanan tetapi berada dalam keadaan yang samar kerana tidak berupaya berhadapan dengan desakan hawa nafsu.
Dalam penelitian kaum sufi, qalbu disebut sebagai nurani kerana ia memiliki kesedaran antara baik dan buruk. Firman Allah SWT yang bermaksud, “Kemudian Kami jadikan al-Quran itu diwarisi oleh orang yang kami pilih dari kalangan hamba kami; maka di antara mereka ada yang berlaku zalim kepada dirinya sendiri (dengan tidak mengindahkan ajaran al-Quran), dan di antara mereka ada yang bersikap sederhana, dan di antaranya pula ada yang mendahului orang lain dalam berbuat kebajikan dengan izin Allah.Yang demikian itulah limpah kurnia yang besar dari Allah semata-mata” (surah Fathir:32).
Berdasarkan ayat ini Syeikul Islam Ibnu Taimiyyah membahagikan manusia kepada tiga darjat kedudukan:
Golongan Zhalimun Linafsih Iaitu golongan yang sentiasa menzalimi dan menganiaya dirinya. Mereka adalah golongan yang derhaka kepada Allah SWT, meninggalkan perintah (suruhan dan larangan) serta mengerjakan kejahatan (kemungkaran).
Golongan Mukhtasid Iaitu golongan manusia darjatnya pertengahan dengan sifatnya cermat, berhati-hati dengan melaksanakan kewajipan dan menjauhi laranganNya.
Golongan Sabiqun Bil-Khairat Iaitu golongan yang sentiasa aktif dan proaktif dalam melakukan dan mengerjakan kebaikan. Golongan ini tinggi kerohaniannya di mana mereka tidak hanya menunaikan kewajipan, sebaliknya melakukan amalan sunat, tetap istiqamah melaksanakan perintah (suruhan dan larangan) serta meninggalkan perkara yang syubhat dalam kehidupannya.
Sayid Sabiq pula telah membahagikan kekuatan kerohanian manusia kepada tiga tingkat, iaitu;
1-Nafsu amarah iaitu tingkat nafsu insan paling rendah dan hina yang hanya mengutamakan desakan atau dorongan hawa nafsu semata-mata serta godaan syaitan.
2-Nafsu Lawwammah iaitu nafsu yang dapat mengawal amal salih serta gemar menegur atau mengkritik diri apabila terjerumus ke dalam lembah kemungkaran.
3-Nafsu Mutmainnah iaitu tingkat kerohanian insan paling tinggi dan luhur. Ini adalah jiwa yang tenang lagi suci dalam keadaan kekal melakukan kebaikan amal salih.
Menurut Iman al-Ghazali, proses penyucian diri (tazkiah al-nafs) untuk mencapai tahap nafsu yang diredai seperti tahap nafsu di atas dapat diperoleh melalui jalan ilmu dan beramal. Tazkiyyah al-nafs mengandungi dua keadaan iaitu membebas (mengosongkan) diri dari sebarang sifat mazmumah (keji) mengisi (menghiasi) jiwa dengan sifat mahmudah (mulia).
Ilmu tasawuf berkaitan dengannya. Dalam pengertian ilmu, tasawuf bermaksud mensucikan qalbu dan menjernihkan roh agar dapat merasai limpahan cahaya ilahi. Amalan tasawuf dibangunkan di atas latihan kerohanian (riyadhat ruhiyyah). Pengamalan dan penghayatan tasawuf adalah bermatlamatkan ibadat dan zuhud semata-mata.
Sesungguhnya kesejahteraan, kedamaian dan kebaikan jiwa insan mukmin itu bergantung kepada tazkiyyah al-nafs. Nafsu pada hakikatnya adalah penggerak tingkah laku yang cenderung kepada sama ada kebaikan atau kejahatan. Allah mengilhamkan kepada jiwa insan itu dua ilham - ilham berbentuk fujur iaitu jalan yang membawa insan ke arah kesejahteraan dan ilham berbentuk takwa iaitu jalan yang membawa manusia ke arah kebaikan dan amal soleh.
Dua bentuk jalan ini terkandung dalam firman Allah SWT yang bermaksud, “Demi diri manusia dan yang menyempurnakan kejadiannya serta mengilhamkannya (untuk mengenal) jalan yang membawanya kepada kejahatan, dan yang membawanya kepada bertakwa.Sesungguhnya berjayalah orang menjadikan dirinya yang sedia bersih bertambah-tambah bersih (dengan iman dan amal kebajikan), dan sesungguhnya hampalah orang yang menjadikan dirinya yang sedia bersih itu susut dan terbenam kebersihannya dengan sebab kekotoran maksiat “ jiwanya” (surah Asy-Syams:7-10).
Sifat qalbu (hati/jiwa) sering berbolak-balik dan sering berperang antara nafi dan isbat. Dalam ayat 1, surah Alam Nasyrah digunakan kata `sadr' yang bererti “dada” untuk menggambarkan suasana hati (jiwa). Keadaan ini menjelaskan bahawa hati manusia itu bersifat tidak konsisten atau berbolak-balik.
“Perang batin” ini tidak akan berkesudahan selagi ia tidak mencapai kepada keyaqinan (aqidah/keimanan) yang teguh. “Perang batin” ini dapat dirasai ketika manusia ingin melakukan ibadat seperti solat, puasa, berzakat, berjihad dan sebagainya. Untuk mencapai keyaqinan maka jihad melawan hawa nafsu perlu dilaksanakan oleh manusia dan inilah yang sering disebut sebagai “jihad besar”.
Jihad melawan hawa nafsu inilah yang menjadi manhaj (jalan) mengenal Allah SWT. Qalbu (hati) perlu dijaga kerana pengaruhnya terhadap diri dan kehidupan bermasyarakat (bernegara) amat jelas; jika baik hati individu itu maka baiklah amalannya, sebaliknya jika kotor jiwa individu itu maka buruklah amalannya.
Sebuah hadis nabi bermaksud, “Ketahuilah bahawa dalam jasad itu ada seketul darah (daging), apabila ia bersih, maka akan bersihlah tubuh badan semuanya dan apabila ia rosak (keji) maka akan rosaklah seluruh tubuh itu, Ketahuilah itulah hati” (Muttafaqun `Alaih).
Dalam masyarakat Melayu sering kita mendengar kata-kata seperti ‘Hati Iblis’, ‘Hati Yahudi’,’Hati Malaikat’ dan seumpamanya. Semua bentuk gelaran hati ini melambangkan keperibadian pemiliknya. Hati yang kotor (keji) boleh menjadi hijab kepada ‘Nur Ilahi’.
Qalbu (hati) terang bercahaya menjadi nur (pelita/cahaya) kepada manusia menempuh jalan baik dan haq. Al-Quran itu sendiri diturunkan menjadi huda lil muttaqin (petunjuk kepada hati yang bertakwa).
Justeru, hati mesti dibersihkan melalui jalan tarbiyyah rabbani ke dalam jiwa mukmin yang mampu dilakukan melalui amal ibadat yang dicontohkan oleh nabi dan sahabatnya serta para tabiin. Al-Quran menegaskan, “Dan jadikanlah dirimu sentiasa berdamping rapat dengan orang yang beribadat kepada Tuhan mereka pada waktu pagi dan petang, yang mengharapkan keredaan Tuhan semata-mata; dan janganlah engkau memalingkan pandanganmu daripada mereka hanya kerana engkau mahukan kesenangan hidup di dunia; dan jangan engkau mematuhi orang yang kami ketahui hatinya lalai daripada mengingati dan mematuhi pengajaran kami di dalam al-Quran, serta ia menurut hawa nafsunya, dan tingkah lakunya pula adalah melampaui kebenaran” (surat al-Kahfi:28).
Hawa adalah kecenderungan nafs kepada syahwat. Ia adalah ciri tingkah laku negatif yang merosakkan kehidupan manusia. Ia menyukai, menyenangi dan merindui terhadap perkara yang dihajati atau dikehendakinya oleh syahwah.
Syahwah adalah kalimat dalam al-Quran yang menggambarkan keinginan insan terhadap keseronokan, kelazatan dan kesenangan (surah Maryam:4). Ia juga bermaksud fikiran tertentu yang cenderung ke arah melakukan kejahatan dan penyelewengan ( An-Nisaa:27) dan syahwah juga bermaksud perilaku terhadap seks ( An-Naml:55).
Untuk mencapai kebahagiaan, kedamaian dan ketenangan hati maka manusia perlulah mengikis penyakit hati yang bersarang di jiwanya.
" Dan rahsiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah, sesungguhnya DIA mengetahui segala isi hati" Surah Al-Mulk:13
Ya allah Tuhan semesta alam Sucikan hatiku dari sifat munafik Jauhkan amal perbuatanku dari perbuatan yang berpura-pura Hindarkan lisanku dari kata-kata dusta Dan mataku dari tidak jujur sesungguhnya engkau mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati
Ya Allah Aku mohon kepadamu jiwa yang tenang Untuk bertemu dengan-Mu Menerima pemberian-Mu Dan redha dengan ketentuan-ketentuan-Mu Bersihkan hatiku untuk menyampai dan menerima Ilmu-Mu ini Ameen Ya Rabbal ALameen..
Ya Allah Dengan berkat Nabi-Mu Dan berkat guruku Luruskanlah hatiku agar agamaku lurus.. Betukkanlah hatiku agar ku ikhlas selalu Tetapkanlah hatiku Agar ku tak tergugat dengan ujian yang menimpa
Ya Allah, Tuhan yang mencipta hati Bersihkanlah hatiku Agar mazmumahku tidak merosakkan agamaku Dan juga tidak merosakkan kehidupan orang lain
Wahai Tuhan, Yang membolak balikkan hatiku Kuatkanlah hatiku agar keyakinanku tak berubah Supaya aku sentiasa TABAH
Tuhan, Engkau rasakanlah hatiku Sentiasa bersama-MU Supaya aku rasa ada kawan melindungku Agar aku tak rasa sepi di dalam hidupku Aku merasa malu melanggar perintah Dan aku sentiasa siap siaga menunaikan suruhan-Mu
Ya Allah, Tuhan yang menjaga hati Baikilah hatiku agar seluruh hidupku menjadi baik Supaya tidak khianat dan tidak hasad Dan tidak berdendam sesama manusia
Tuhan, Limpahkanlah ke dalam hatiku Ilmu dan hikmah Hingga aku dapat menyuluh hatiku Dan menyuluh kehidupanku Supaya lahir batinku bersyariat Agar lahir batinku menjadi taat
“Carilah hatimu ketika membaca al-Qur’ān. Jika tidak bertemu, maka carilah hatimu ketika bersolat. Jika tidak bertemu juga, maka carilah hatimu ketika bertafakur mengingati mati. Jika masih tidak bertemu, maka berdoalah kepada Allah s.w.t., pinta hati yang baru. Kerana hakikatnya pada ketika itu kamu tidak mempunyai hati!” (Imam al-Ghazali)