Ghurur merupakan salah satu peringatan Allah Swt kepada manusia yang terdapat di dalam al-Qur’an yang harus diwaspadai karena ghurur dapat membuat manusia lalai dan lupa kepada Allah Swt. Kata ghurur dan derivasinya banyak terdapat dalam al-Qur’an, ada berbentuk fi’il madhi, fi’il mudhari’, dan masdar.
Secara bahasa ghurur berasal dari gharra-yaghurru-gharran, ghuraran dan ghirah. Ibn Manzur mengartikan dengan kida’ (tipuan), tama’ dan bathil. Sedangkan secara istilah makna ghurur mempunyai dua versi, yaitu :
1. Kata ghar apabila dibaca dengan ghurur maknanya adalah kebathilan-kebathilan. Al-Zuzaj menjelaskan bahwa ghurur adalah jamak dari gharin yang artinya apa yang dibanggakan dari kesenangan dunia.
2. Kata ghar apabila dibaca gharur, maka maknanya segala hal yang menipumu dari syetan dan manusia dan yang lainnya, berbeda dengan Ya’qub bahwa dia mengkhususkan gharur maknanya adalah syetan.
Dari dua versi makna ghurur diatas, al-Raghib juga menjelaskan bahwa gharur adalah segala hal yang menipu manusia dari harta, pangkat, jabatan, dan syetan. Selanjutnya al-Raghib menjelaskan kata gharur ditafsirkan dengan syetan karena syetan merupakan penipu yang paling keji. Sedangangkan dengan dunia karena dunia dapat menipu dan merusak. Dari tiga makna yang diungkap oleh para ulama di atas nampaknya uraian yang dijabarkan oleh al-Rhagib lebih luas dan terperinci.
Diantara makna ghurur dalam al-Qur’an, yang pertama ghurur yang disebabkan oleh syetan, kedua orang-orang kafir, munafik dan yang ketiga dunia dan perhiasannya.
1. Ghurur yang disebabkan oleh syetan, diantara ayat yang menerangkan makna ini adalah,
Artinya: “syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka”-An-Nissa' Ayat 120-
Ayat ini menjelaskan bahwa syetan memberikan janji-janji kosong kepada manusia, akibat dari janji tersebit timbulah angan-angan kosong, padahal yang dijanjikan syetan itu tidak ada melainkan tipu daya belaka. Quraish menjelaskan pada ayat sebelumnya telah ditutup dengan penegasan bahwa yang mengikuti syetan dan terpedaya oleh janji dan rayuannya akan menderita kerugian yang nyata, maka ayat 120 ini menjelaskan kerugian-kerugian yang didapat. Selanjutnya pada Qs. Al-Isra’ : 64, Allah menguatkan An-nisa : 120 di atas bahwa apa yang dijanjikan syetan hanyalah tipu daya belaka, bunyi ayatnya yaitu :
Artinya : “Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka”.
2. Ghurur yang disebabkan oleh orang-orang kafir dan munafik
Allah Swt memperingati orang-orang mukmin jangan sampai percaya akan perkataan dan aktivitas orang-orang kafir dan munafik yang menyenangkan karena perkataan dan aktivitas mereka merupakan tipuan yang akan membawa kepada kelalaian dan kesesatan. Di antara firman Allah yang menjelaskan hal di atas adalah Qs. Al-Mukmin : 4,
Artinya : “tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu”.
Selanjutnya, dalam Qs. Ali imran :196, Quraish menerangkan bahwa Allah Swt Memberi nasehat kepada Nabi Muhammad dan umatnya agar tidak terpedaya oleh kebebasab aktivitas orang-orang kafir, yakni perpindahan dari suatu kota ke kota yang lain, dari suatu tempat ke tempat yang lain ini semua mereka lakukan dengan mudah, karena kesenangan itu hanyalah sedikit dan bersifat sementara.
3. Ghurur yang disebabkan oleh dunia dan perhiasanya.
Selanjutnya makna ghurur dengan tipu daya dunia dan perhiasanya, di sini Allah menperingati manusia supaya jangan sekali-kali terpedaya dengan dunia dan gemerlap perhiasannya, karena itu hanya bersifat sementara dan tidak akan kekal. Di antara firman Allah yang menjelaskan makna ghurur ini adalah Qs. Lukman :33,
Artinya : “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”.
Qs. Lukman di atas perintah kepada manusia agar bertaqwa kepada Allah Swt, dan peringatan Allah kepada manusia agar tidak terpedaya oleh dunia perhiasannya kerena itu semua tidak akan dapat menolong pada hari yang dijanjikan oleh Allah yaitu hari kiamat. Kata al-gharur pada penutup ayat di atas adalah bentuk mablahgah yang bermakna pelaku pelengahan yaitu syetan. Kemudian pada Qs. Al-Fhatir ; 5 Allah menguatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah tipu belaka.
Selanjutnya Qs. Al-Hadid : 20, yang artinya “ ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan kelangahan, sserta perhiasan dan bermegah-megah diantara kamu serta berbanga-banga tengtang harta dan anak, ibarat hujan yang mengagungkan petani tanam-tanamanya kemudian ia menjadi kering, kemudian engkau lihat dia menguning kemudian hancur dan di akhirat ada azab keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya, dan tidaklah kehidupan dunia kecuali kesenangan yang menipu”. Ayat ini memperingati manusia jangan sampai tertipu oleh gemerlapan dunia dan perhiasannya karena itu hanyalah kesenangan yang sementara. Quraish lebih lanjut menerangkan bahwa ayat ini menjelaskan makna kehidupan dunia bagi manusia yang lengah.
Maka dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa makna ghurur adalah tipu daya. Selanjutnya tipu daya tersebut dapat bersumber dari syetan, orang-orang kafir serta kehidupan dunia dan gemerlap perhiasannya, semua itu dapat membawa manusia lalai terhadap Allah dan lupa bahwa ada kehidupan yang abadi di sesudah kehiduapan dunia.
-sumber-
No comments:
Post a Comment