Wednesday, January 12, 2011
"CINTA,cinta!,CINTA?''
Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”,
lalu satu demi satu mereka menjawab…
Bumi menjawab:
“CINTA adalah
hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu.
Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli.
Pikir Cinta hanya memberi,
dan itu sajalah inginnya.”
Air menjawab:
“CINTA adalah
hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan,
kerelaan akan keterikatan,
kerinduan dan kesenduan,
atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan
Api menjawab:
“CINTA adalah
panas yang membakar segala,
ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala.
Demi merasakannya,
makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”
Angin menjawab:
“CINTA adalah
hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya.
Orang bilang ia buta,
sebab itu inginnya.
Ia tak terlihat,
tapi tanpanya segala raga akan hampa.”
Langit menjawab:
“CINTA adalah
luasan tanpa batas.
Luasnya tiada makhluk yang tahu.
Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru,
atau derita kelam yang kelabu
Matahari menjawab:
“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan.
Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”
Pohon menjawab:
“CINTA adalah
akar yang menopang segalanya.
Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal.
Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi,
berbuah dan berbunga indah.”
Gunung menjawab:
“CINTA adalah
rasa yang menjulang tinggi.
Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan.
Namun saat gundah,
Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”
Lalu,
Aku bertanya pada CINTA:
apakah sebenarnya arti dirimu??”
CINTA menjawab:
“CINTA adalah
engkau patuh terhadap-Nya,
meski kau tak melihat-Nya.
Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya,
tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya.
Sebab CINTA bukan indera,
tapi adalah rasa.”
“CINTA adalah
engkau takut akan amarah-Nya,
dan takut jika Ia meninggalkan kanmu.
Takut jika Ia tak menyukaimu lagi.
Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya,
bahkan jika engkau harus menderita,
atau yang lebih mengerikan dari itu.”
“CINTA adalah
engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain.
Engkau tidak mendua dalam harapan,
dan demikian selamanya.
Cinta adalah
engkau setia menjadi hamba-Nya,
yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu,
hidup dan mati untuk Dia.
Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui,
hanya sebagai hamba,
“Diatas segalanya,
CINTA adalah
engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain,
selain pada-Nya.
Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya.
Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci,
engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”
Aku lantas bertanya pada CINTA:
Sambil berlalu CINTA menjawab:
“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri,
maka itu semua akan kau rasakan,
percayalah padaku tambahnya….”
Aku pun Berteriak,
“Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini,
izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”
-sumber-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment